Pelayanan Kesehatan di Indonesia Butuh Transformasi

Berdasarkan catatan Kemenkes, lebih dari 75% layanan posyandu berhenti di awal pandemi.

Layanan kesehatan di posyandu di sebuah desa.(Foto: Tribun)

apahabar.com, JAKARTA - Indonesia darurat layanan kesehatan yang layak. Banyak masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Problemnya mulai dari masalah fasilitas kesehatan hingga layanan yang belum menyentuh semua kalangan.

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (Cisdi) mendorong pemerintah segera melakukan reformasi kesehatan. Hal ini dipaparkan pada media briefing dalam upaya 'Menguatkan Kebijakan Kesehatan Indonesia Tahun 2023'.

Berdasarkan catatan Kemenkes, lebih dari 75% layanan posyandu berhenti di awal pandemi, sementara itu per Januari 2023, masih ada delapan belas provinsi yang capaian vaksinasi covid masih berada di bawah target. 

Baca Juga: Menteri Kesehatan Ibaratkan Stunting dengan Kanker: Susah Sekali Diperbaiki

Sementara daerah seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan Sulawesi Barat masih di bawah 50% untuk pencapaian cakupan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut menunjukkan jika pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh dari masyarakat.

CEO dan Founder Cisdi, Diah Satyani Saminarsih menyampaikan sejak pandemi Covid-19 beberapa layanan kesehatan mengalami penurunan, hal ini karena layanan kesehatan di Indonesia masih belum menjadi prioritas utama pemangku kebijakan.

“Kenapa kesehatan sulit mendapat prominent itu karena memang selama ini kesehatan kurang dapat bobot politis, saat awal kekacauan pandemi, ini (layanan kesehatan) menjadi politis, namun ketika mereda (pandemi) maka perhatiannya juga reda,” ungkap Saminarsih, Senin (20/2).

Baca Juga: Jejak Mutilasi Genital: Ketika Sunat Mengancam Kesehatan Perempuan

Penting bagi negara untuk menempatkan kesehatan pada prioritas kebijakan, agar mampu membangun jaminan kesehatan lebih baik untuk masyarakat dalam beberapa tahun kedepan.

“Kesehatan harusnya politis, agar bisa memberikan gambaran wajah pelayanan kesehatan selama beberapa tahun kedepan. perlu sistem yang lebih kuat, perlu ada komitmen politik dan komitmen anggaran yang serius,” terusnya menjelaskan.

“Layanan kesehatan harusnya bisa terjangkau, dekat dengan masyarakat tapi juga berkualitas,” tutupnya.