Kalsel

Pelaku Tak Sempat Gunakan Senpi, Korban Rampok Kotabaru Jalani 100 Jahitan

apahabar.com, BANJARMASIN – S, 52 Tahun terluka parah. Kepala bagian belakang, leher, hingga punggungnya sobek menganga…

Oleh Syarif
Petugas saat menangkap kawanan rampok bersenpi di Kotabaru. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – S, 52 Tahun terluka parah. Kepala bagian belakang, leher, hingga punggungnya sobek menganga akibat sabetan parang.

Warga Desa Lintang Jaya, Pamukan Utara, Kotabaru itu menjadi korban perampok sadis. Dia dibacok oleh perampok secara membabi-buta saat membela diri.

“Luka di bagian kepala, leher, juga punggung. Totalnya ada 100 lebih jahitan,” terang Kanit Opsnal Jatanras Subdtit III Ditreskrimum Polda Kalsel, Iptu Endris Ary Dinindra, Sabtu (26/6).

Kejadian nahas itu terjadi pada Jumat (11/6) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita. Subuh yang hening mendadak mencekam manakala kawanan perampok menyatroni rumahnya.

Suara gaduh dan teriakan minta tolong terdengar warga sekitar. Warga mengetahui suara itu bersumber dari rumah S dan langsung berdatangan.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat kondisi S yang terluka parah dan langsung melarikannya ke rumah sakit setempat.

Dari keterangan istri korban, saat itu ada tiga orang perampok yang masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang.

Ketiga perampok tersebut terlihat membawa senjata tajam berjenis parang dan beberapa pucuk senjata api rakitan.

Saat para perampok berada di dalam rumah kawanan rampok langsung mendekap istri dan anak S.

Melihat hal itu, S mencoba melakukan perlawanan. Namun nahas, S tak mampu melawan amukan pelaku dengan parang. Hingga S terluka parah.

Meski luka yang dialami S parah, beruntung nyawanya tertolong. “Sudah dibawa pulang karena sudah dijahit. Tinggal rawat jalan,” terang mantan Kasatreskrim Polres Tanah Laut itu.

Lebih jauh Endrias memastikan, saat melancarkan aksinya, para pelaku tak sempat menggunakan senjata api rakitan yang dibawa.

“Nggak ada ditembak. Dari keterangan pelaku, karena ada perlawanan akhirnya ditebas menggunakan parang. Jadi senjata itu nggak kepakai,” imbuhnya.