cuaca ekstrem

Pelajar 9 Tahun Hanyut di Sungai Bedadung Jember, Pencarian Terus Dilakukan

Muhammad Revan, pelajar 9 tahun warga Desa Puger Wetan Kecamatan Puger, hanyut di sungai Bedadung, pada Rabu sore (8/2).

Tim SAR melakukan pencarian lanjutan di Sungai Bedadung Jember yang sebelumnya hanyut pada Rabu sore (8/2). (Foto: Dok Satpolair Jember)

apahabar.com, JEMBER - Muhammad Revan, pelajar 9 tahun warga Desa Puger Wetan Kecamatan Puger, hanyut di sungai Bedadung, pada Rabu sore (8/2). Hingga sore ini proses pencarian terus dilakukan.

Revan usai pulang dari sekolah, mulanya pamit ke orangtuanya sekitar pukul 12.00 WIB, untuk bermain bola di dekat sungai bersama teman temannya.

Saat asik bermain, bola kemudian ditendang hingga jatuh ke sungai Bedadung. Sementara kondisi debit air di sungai Bedadung saat itu sedang tinggi setelah hujan terus mengguyur kawasan Jember.

"Debit air sungai tinggi dan arusnya deras. Namun korban nekat mengambilnya sehingga korban terpeleset dan langsung tenggelam," kata Kapolsek Puger, AKP Eko Basuki Teguh Argo saat dihubungi apahabar.com, Kamis (9/2).

Baca Juga: Ngeluh Sakit, Pria Lansia Meninggal dalam Kereta Rute Jember-Banyuwangi

Saat korban berupaya mengambil bola, salah satu warga bernama Agus sebenarnya sudah mengingatkan agar bola tidak diambil. Agus yang sedang sibuk memperbaiki jaring di atas perahu langsung melompat untuk menolong korban.

"Tapi tidak berhasil karena korban hilang terbawa arus sungai," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Polair Polres Jember Iptu M. Na'i mengatakan proses pencarian di hari kedua sudah melibatkan berbagai unsur relawan dan Tim SAR gabungan dengan difokuskan di kawasan muara Sungai Bedadung melibatkan sejumlah relawan.

Sesuai prosedur, kata Na'i, proses pencarian akan berlangsung hingga 7 hari ke depan. Bila memungkinkan pencarian akan terus dilakukan menyesuaikan kondisi cuaca dan arus sungai.

"Karena kondisi cuaca saat ini sering hujan dan debit air sungai tinggi," jelasnya.

Baca Juga: Atasi Masalah Kemiskinan, PBNU Jadikan Jember sebagai Pilot Project BUMNU

Pihaknya mengimbau kepada para orangtua agar memantau kondisi anaknya, terutama agar tidak bermain di kawasan sungai. Sebab sejak beberapa hari terakhir terjadi cuaca ekstrem.

"Kami imbau orangtua agar memantau anaknya, karena Jember sedang menghadapi cuaca ekstrem, debit air sungai sangat berbahaya," katanya.

Saat kejadian, korban menggunakan baju berlogo Arema warna biru dengan ciri-ciri fisik tinggi sekitar 140 cm, rambut lurus, dan kulit sawo matang.