Pembangunan IKN

Pekerja IKN Siap Huni 16 Rusun yang Rampung

Para pekerja IKN Nusantara, Penajam Paser Utara Kalimantan Timur (Kaltim) siap menghuni 16 Hunian Pekerja Konstruksi yang telah rampung

Rusun Pekerja IKN. Foto: Dok. Kementerian PUPR.

apahabar.com, JAKARTA- Para pekerja IKN Nusantara, Penajam Paser Utara Kalimantan Timur (Kaltim) siap menghuni 16 hunian pekerja konstruksi (HPK) yang telah rampung.

"Pembangunan Rusun untuk hunian pekerja konstruksi di IKN terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Kami akan berupaya agar proses pembangunannya bisa segera diselesaikan secepatnya," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Sabtu (17/12) dikutip dari detik.com.

Iwan Suprijanto mengatakan, dari target 22 Rusun HPK, saat ini 16 Rusun sudah terbangun dan dalam proses penyelesaian kelistrikan dan pemasangan dinding dan toilet bagi pekerja.

Irwan menyampaikan, saat ini progres pembangunan Rusun HPK di IKN sudah mencapai 71,06%.

Pihaknya menerapkan tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).

Berdasarkan laporan pembangunan pada pertengahan Desember 2022, ada beberapa catatan pembangunan.

Tercatat saat ini proses pekerjaan di lapangan difokuskan pada penyelesaian kelistrikan, pemasangan dinding dan toilet bagi pekerja.

Ditambah lagi, persiapan struktur modular Rusun yang lain.

Menurut Iwan, di kompleks Rusun HPK IKN ini juga akan dibangun fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Fasilitas itu adalah masjid, mess hall, klinik, dan kantor perwakilan pengelola.

Setiap Rusun akan memiliki kamar tipe barak untuk pekerja dilengkapi tempat tidur dan kamar mandi sehingga para pekerja bisa tinggal dengan nyaman.

"Serta fokus dalam bekerja membangun infrastruktur di IKN Nusantara," kata Iwan.

Sebagai tambahan informasi, pembangunan Rusun HPK telah dimulai sejak 29 Agustus 2022.

Pembangunan ditargetkan selesai pada akhir Januari 2023 mendatang.

Proses pengerjaannya dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Gedung - PT Adhi Karya (Persero) Tbk, KSO dengan nilai kontrak Rp567 miliar.