apahabar.com, Jakarta - Naiknya harga daging ayam jelang Iduladha dikeluhkan oleh Harini (65), salah seorang pedagang di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah. Menurut Harini, harga daging ayam saat ini telah mencapai Rp40.000/kg. Harga telah naik tajam jika dibandingkan harga sebelum lebaran, yakni di bawah Rp20.000/kg.
"Harga Rp40.000 itu baru laba, kalau kurang dari Rp40.000 rugi. Kok bisa kayak gitu mahalnya kenapa ya?" tanyanya saat dijumpai apahabar.com, Senin, (26/06).
Dengan harga Rp40.000, keberadaan daging ayam yang dijual Harini kini jarang ada yang membeli. Menurutnya, pembeli terbanyak justru berasal dari kalangan hotel dan restoran.
Baca Juga: Harga Daging Ayam, Presiden Jokowi: Kenaikannya Terlalu Tinggi
"Itu biasanya yang beli rumah makan sama hotel. Kalau orang biasa jarang beli," keluh Harini.
Sejauh ini, harga daging ayam yang dijual, menurut Harini, selalu berfluktuasi. Kadang naik, kadang turun, meskipun turunnya tidak selalu drastis.
Harini mengaku tak mengetahui secara pasti apa penyebab dibalik kenaikan harga daging ayam saat ini. Karena itu, Harini merasa kebingungan saat harus memberikan setoran.
Baca Juga: Kenaikan Harga Telur dan Daging Ayam Picu Kenaikan Angka Inflasi
"Kalau mau setoran rasanya panas dingin. Ini juga ndak bisa nyetok, kalau nyetok tambah rugi. Biasanya bisa jual 80 kg, sekarang 50 kg ndak nyampai. Bisanya bertahan aja ini," imbuhnya.
Hal serupa dikeluhkan oleh Asih Sejati (53), salah satu pemilik warung makan di Solo. Kenaikan harga daging ayam, menurut Asih sangat memberatkannya selaku pedagang.
"Kalau pembelian dan kebutuhan tetap. Cuma dikurangi dikit porsi dagingnya untuk buat Soto dan Timlo. Kalau menaikan harga nggak enak juga, soalnya sudah jadi pelanggan tetap," jelasnya.