apahabar.com, JAKARTA – Langkanya stok beras dan MinyaKita belakangan ini membuat masyarakat, terutama pedagang dan ibu-ibu resah seiring harga yang tidak masuk akal.
Abdul halim, salah asatu pedagang di pasar Wonokromo, Surabaya, berharap Bulog Jatim mampu mencukupi pasokan beras medium secara merata. Hal itu penting agar beras bisa di jual kembali ke masyarakat dengan harga terjangkau.
"Saya ini kan pedagang pasar tetapi tidak bisa membeli dalam jumlah banyak. Hanya diberi 10 kilogram tiap kali ada operasi pasar. Banyak masyarakat yang cari, tapi stok tidak ada di saya, karena dibatasi," ungkap Abu Salim.
Menurut Abu Salim, pedagang kecil yang ada di pasar seharusnya diutamakan, mengingat perannya sebagai pemasok kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Sidak Harga Beras dan MinyaKita di Pasar Wonokromo, Jokowi: Stok Ada
"Kalau saya cuma dapat sedikit bagaimana bisa menjalankan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau sudah begitu, jadinya jarang ada beras medium di pasar ini,” terangnya.
Saat memantau harga dan stok beras serta MinyaKita di Pasar Wonokromo Surabaya, Presiden Jokowi mengakui adanya kelangkaan beras dalam 5 hari terakhir.
“Beras langka itu baru lima hari kok dan sampai akhir bulan ini aman,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Beras dan MinyaKita Stabil, Giliran Harga Cabai dan Bawang Merah Naik di Surabaya
Jokowi menambahkan, akan ada panen raya padi di akhir bulan Febuari dan awal Maret. "Untuk Febuari akan menghasilan 1 jutaan dan nanti di Maret 1,9-an, kira-kira begitu. Sehingga ada panen dari petani artinya stok melimpah, permintaan tepat artinya harga secara otomatis akan turun," ujar Jokowi
Khusus terkait impor beras, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan secara nasional memang dibutuhkan. "Secara nasional kita butuh karena stoknya dari Bulog sudah menipis," pungkasnya.