HUT RI Ke-78

Pedagang dan Buruh Gendong Ramaikan Fashion Show Kebaya di Pasar Rejowinangun

Puluhan pedagang lansia dan buruh gendong di Pasar Rejowinangun mengikuti fashion show dalam rangka perayaan HUT Republik Indonesia (RI) ke 78.

Pedagang lansia fashion show di Pasar rayakan HUT RI. Foto: apahabar.com/Arimbihp

apahabar.com, MAGELANG - Puluhan pedagang lansia dan buruh gendong di Pasar Rejowinangun mengikuti fashion show dalam rangka perayaan HUT Republik Indonesia (RI) ke-78.

Kegiatan yang digawangi Kebaya Foundation Magelang itu digelar di Pasar Rejowinangun, Selasa (15/8) pukul 10.00 WIB.

"Dandannya dari jam 8 tadi, kebayanya bawa sendiri," kata pedagang tahu yang juga mengikuti fashion show, Supiyah (59) kepada apahabar.com di Magelang, Selasa (15/8).

Baca Juga: Mencicipi Buntil Lumbu, Kuliner Tradisional hanya Ada di Magelang

Pengalaman pertama Supiyah mengikuti fashion show terasa berkesan sebab sehari-hari ia tidak pernah menggunakan riasan make up meski selalu berkebaya.

"Ya karena dagang tidak pernah pakai lipstik, bedak dan cantik," tuturnya.

Pedagang lansia fashion show di Pasar rayakan HUT RI *(Apahabar.com/Arimbihp)

Hal senada juga disampaikan seorang peserta lain dari Candimulyo, Nanik. Ibu tiga orang anak yang setiap hari bekerja sebagai buruh gendong itu menuturkan fashion show membuatnya lebih percaya diri.

"Senang ya, karena banyak temannya juga, seru sekali," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kebaya Foundation Magelang, Alexandra Hesti menuturkan, selain untuk merayakan HUT RI, acara ini juga sebagai bentuk apresiasi pada para pedagang di Pasar Rejowinangun yang turut melestarikan penggunaan kebaya.

Baca Juga: Uniknya Rumah Kamera Magelang, Wisata Alternatif Dekat Borobudur

"Mereka juga termasuk perempuan pahlawan yang perlu diapresiasi eksistensinya, perlu disupport, jadi kami sengaja menggelar acara ini di pasar supaya bisa lebih dekat dengan para pedagang," tuturnya.

Pedagang lansia fashion show di Pasar rayakan HUT RI (Apahabar.com/Arimbihp)

Lebih lanjut, Alexandra berharap, acara ini juga bisa semakin meningkatkan UMKM produsen kebaya di masyarakat khususnya Kota Magelang.

"Jadi, penetapan kebaya sebagai warisan budaya dunia ini harus benar-benar kita jaga dan lestarikan," pungkasnya.