Bisnis Rakyat

Pecel Lele Lamongan Punya Sejarah Panjang di Indonesia

Lamongan memiliki sederet kuliner khas. Salah satunya pecel lele. Begitu terkenal diseluruh Indonesia.

Pedangan Pecel Lele, Imaduddin (Foto: apahabar.com/Ayyubi)

apahabar.com, JAKARTA - Lamongan memiliki sederet kuliner khas. Salah satunya pecel lele. Begitu terkenal diseluruh Indonesia.

Warung makan sederhana dengan khas tenda dan spanduk itu punya sejarah panjang. Yang mana akan terus melekat dan tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat lamongan.

Kisahnya, Pecel lele diinisiasi sekelompok masyarakat dari warga Lamongan. khususnya bagian tengah dan selatan. Mereka merantau ke Jakarta pada tahun 1980-an.

Baca Juga: Untung Rp10 Juta Lewat Pecel Lele

Pelancong Lamongan melihat banyaknya orang Betawi yang berjualan pencak lele. Kemudian, mereka pulang untuk mencoba mengolahnya sendiri.

Apalagi, Lamongan adalah sentral penghasil ikan lele terbesar. "Makanya mereka pengen coba buat ngolahnya," kata pedagang pecel lele di Jakarta Selatan, Imadudin, Sabtu (2/9).

Warga Lamongan menemukan keunikannya. Mereka menyajikan lele dengan cita rasa sambalnya yang khas. Lalu, diberikannya nama pecel lele.

"Kami buat sambalnya dari rempah seperti kemiri, wijen, kacang tanah dan kacang mete. Serta petis ikan pada sambalnya," ungkapnya.

"Sampai sekarang pedagang di jakarta juga umumnya kalo beli rempah untuk sambal itu langsung di Lamongan-nya," sambungnya.

Dari situlah maraknya pelancong Lamongan yang berjualan pecel lele. Hingga melahirkan beragam paguyuban.

Sebut saja seperti Pemuda Asli Lamongan (Pualam). Didirikan Askodar pada tahun 90-an. Ia mantan jaksa DKI Jakarta. 

"Lalu, dia (Askodar) himpun itu (paguyuban) dengan menciptakan koperasi pecel lele lamongan," kata Imadudin.

Koperasi pecel lele itu yang akhirnya juga membantu para pelancong Lamongan. Dalam hal ini untuk membantunya berdagang.

"Kayak saya modal awalnya kalau beli semua bisa kena Rp70 juta. Tapi barang-barang saya kan banyak yang minjem (paguyuban) alhasil meringankan saya," terang.

Baca Juga: Modal Rp50 Juta, Warung Madura Bisa Cuan Rp12 Juta Sebulan

Kemudian, ada juga yang membuat pecel lele semakin ikonik. Yaitu, spanduk yang membentang menutupi tenda.

Taukah dari mana spanduk itu mereka dapat? Ternyata para pedagang langsung membelinya di Lamongan. 

"Itu (spanduk) belinya di lamongan, dilukis pakai tangan langsung sama orang sana (lamongan)," pungkasnya.