Pemilu 2024

PDIP Jabar Minta Polisi Usut Kasus Pemukulan di Kampanye Akbar

Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Barat Ono Surono angkat menanggapi dugaan pemukulan yang dilakukan relawan terhadap pendukung pasa

Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Barat Ono Surono saat ditemui di kantor PDI Perjuangan Jawa Barat.

apahabar.com, BANDUNG - Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Barat Ono Surono angkat bicara terkait dugaan pemukulan yang dilakukan relawan terhadap pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2.

Ono mengatakan dari info yang diterima, korban sebelumnya meneriakkan nomor dan nama pasangan calon lain di tengah kerumunan massa pendukung Ganjar-Mahfud saat kampanye akbar lalu.

"Maka itu kami sedang cari korban, dan ingin mengetahui kronologis sebenarnya yang terjadi. Apakah ia ada pengkondisian untuk memancing suasana tidak kondusif dan menyulut emosi peserta kampanye sehingga terjadi keributan dan terjadi dugaan pemukulan itu," ujarnya, Selasa (23/1).

Baca Juga: Polisi Kejar 1 Sekuriti Pelaku Pemukulan Pengunjung yang Tewas di Ancol

Hal ini penting dilakukan mengingat telah banyak kejadian dimana pendukung salah satu paslon meneriakkan nama paslon di tengah-tengah kampanye atau kegiatan pasangan Ganjar-Mahfud.

"Sehingga patut diduga, kejadian kemarin pun menjadi bagian pengkondisian," kata Ono.

Namun begitu, Ono menekankan, pihaknya juga mencari sosok yang diduga melakukan pemukulan. Hanya saja, tak mudah mengingat begitu banyak relawan maupun pendukung yang datang ke kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Lapang Tegalega, Kota Bandung, Minggu (21/1).

"Terkait dengan pelaku, kami pun sedang berusaha untuk mencari informasi karena banyak sekali massa yang datang baik dari Kota Bandung maupun kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat," tuturnya.

Baca Juga: Anies Singgung Lapangan Pekerjaan saat Kampanye di Cikarang

Ia mengungkapkan massa partai dan relawan, termasuk masyarakat hadir dalam kampanye tersebut.  Mereka yang menggunakan atribut berupa kaos Ganjar-Mahfud yang dibagikan di lokasi pun mencapai 100.000 potong.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu mendesak kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut. Dia berharap polisi dapat mengetahui motif para korban yang memancing keributan dengan meneriakkan nama paslon lain, termasuk menemukan oknum pelaku pemukulannya.

"Kami meminta kepada pihak berwenang dalam hal ini kepolisian untuk menyelidiki aksi dugaan pemukulan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar tidak ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kejadian tersebut untuk mendiskreditkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD," tegasnya.

Baca Juga: Anies Kampanye di Cikarang, Simpatisan: Presiden Beretika

Sebelumnya, tiga warga di Kota Bandung yang mengaku pendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diduga telah menjadi korban pengeroyokan oleh massa pendukung Ganjar-Mahfud.

Ketiganya menderita luka di wajahnya dan meminta tanggung jawab dari PDI Perjuangan sebagai partai pengusung pasangan Ganjar-Mahfud.

Korban pun sempat memvideokan luka-luka yang diderita. Seorang pria yang memakai helm dan mengaku sebagai pendukung Prabowo meminta tanggung jawab PDI Perjuangan.

Baca Juga: Atribut Kampanye Dicopot DLHK Depok, Kader PDI Perjungan Marah

Dalam narasi yang tertulis di media sosial, peristiwa dugaan pengeroyokan itu bermula ketika korban hendak pulang dari arah Jalan Sriwijaya ke Jalan Pasirkoja, Minggu (21/1).

Saat sampai di Jalan Inggit Garnasih, kendaraan mereka terjebak macet. Tak dijelaskan jenis kendaraan yang dipakai korban. Namun, saat di tengah kemacetan itu, ada satu bus yang berisi sejumlah penumpang mengacungkan tiga jari ke arah korban.

Korban pun membalasnya dengan mengacungkan dua jari. Para penumpang yang ada di dalam bus kemudian langsung keluar dan mengeroyok korban.