Pemilu 2024

PDIP Berpeluang Usung Nasaruddin Umar jadi Cawapres Ganjar

PDI Perjuangan berpeluang mengusung Nasaruddin Umar sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Bakal calon presiden Republik Indonesia Ganjar Pranowo (kiri) bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (tengah) di Lapangan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/5/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri

apahabar.com, JAKARTA - PDI Perjuangan berpeluang mengusung Nasaruddin Umar sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Namun arah angin politik PDIP juga masih belum pasti lantaran menengok elektabilitas Ganjar menuju gelaran kompetisi politik.

"Kalau memang misalkan Ganjar sudah tinggi dari sekarang elektabilitasnya, saya yakin Nasaruddin Umar sudah diambil langsung sekarang itu (untuk jadi cawapres)," kata pengamat politik Universitas Bengkulu, Panji Suminar, Jumat (7/7).

Baca Juga: Ganjar Tunggu Keputusan PDIP Usung Nasaruddin Cawapres 2024

Panji menilai figur Nasaruddin Umar bakal menjadi sosok cawapres pilihan PDIP dengan mereplikasi dalam gelaran Pilpres 2014 dan 2019.

"Nasaruddin Umar itu mewakili luar Jawa dan NU mereplikasi saat Jokowi-Ma'ruf Amin atau Jokowi-JK, JK itu juga NU kultural yang mewakili luar Jawa seperti Nasaruddin," jelasnya.

Namun PDIP masih menunggu hingga September 2023 lantaran ingin melihat terjadi lonjakan elektabilitas atau tidak dari figur Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

"Waktu Jokowi dulu kan ada lonjakan elektabilitas, tapi kalau Ganjar saya rasa tidak akan seperti itu. Setelah melihat bagaimana elektabilitasnya satu dua bulan ini baru PDIP menentukan sosok siapa yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo, yang dapat mendongkrak elektabilitas," ujarnya.

Baca Juga: Nasaruddin Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Kebutuhan PDIP!

Dia mengungkapkan PDIP juga terbilang hati-hati dan lambat menentukan figur cawapres Ganjar, meski PDIP telah mengantongi tiket presidential threshold.

Terlebih PDIP juga memerlukan mengukur kekuatan dan mengintip geliat koalisi lainnya dalam pemetaan capres-cawapres di Pilpres 2024.

"Makanya mereka saling intip. Namun persoalannya saat ini yang tersedia itu sudah jelas-jelas nama-namanya, tidak akan ada nama kejutan. Menurut saya tidak baik pula mengumumkan cawapres terlalu cepat atau terlalu lambat, Juli atau Agustus sepertinya waktu yang pas," pungkasnya.