Pasutri Diterkam Beruang, BKSDA Kalsel Pasang Perangkap

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan memasang perangkap beruang di Desa Kinarum, Upau, Tabalong.

Petugas menurunkan perangkap dari kendaraan untuk selanjutnya dipasang di sekitar lokasi kejadian pasutri diterkam beruang. Foto - Kapolsek Upau untuk apahabar.com

apahabar.com,TANJUNG - Usai peristiwa penerkaman beruang pada pasutri penyadap karet, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan memasang perangkap khusus di Desa Kinarum, Upau, Tabalong.

Pemasangan perangkap tersebut dibantu KPH Tabalong, anggota Polsek Upau, Koramil 1008/02 Upau, Pemerintah Kecamatan Upau dan Pemdes Kinarum.

Kapolres Tabalong melalui Kapolsek Upau, Iptu Heri Siswoyo, mengatakan pemasangan perangkap dilakukan BKSDA Kalsel di sekitar lokasi warga yang diterkam beruang.

"Tujuannya untuk menangkap dan mengevakuasi beruang ke lokasi yang telah disiapkan BKSDA Kalsel," katanya kepada apahabar.com,  Selasa (4/4).

Heri berharap beruang liar yang telah melukai warga bisa segera ditangkap, sehingga masyarakat tidak was-was lagi untuk pergi ke kebun.

"Karena beruang belum tertangkap, kami mengimbau masyarakat yang menyadap karet agar berhati-hati," pintanya.

Sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Tabalong bernama Leti (60) dan Eet (70) diserang beruang liar.

Keduanya diserang saat berada di kebun di Desa Kinarum, Kecamatan Upau, Minggu (2/4) pagi.

Akibat serangan tersebut, Leti, menderita tiga luka gigitan di kaki sebelah kiri. Usai kejadian, korban yang terluka dilarikan ke Puskesmas Muara Uya untuk mendapatkan perawatan medis.