Kalsel

Pascabanjir Dahsyat di Tala, Warga Kurau dan Bumi Makmur Mulai Kembali ke Rumah

apahabar.com, PELAIHARI – Pascabanjir di Tanah Laut (Tala), sejumlah warga mulai kembali ke rumah, meski masih…

Banjir dahsyat di Tanah Laut mulai surut, sejumlah warga seperti Desa Kali Besar Kecamatan Kurau mulai kembali membersihkan rumah. Foto-apahabar.com/Ali Chandra

apahabar.com, PELAIHARI – Pascabanjir di Tanah Laut (Tala), sejumlah warga mulai kembali ke rumah, meski masih terendam air.

Saat ini banjir air pasang akibat bencana ekologis di Tala mulai surut.

Seperti di Kecamatan Bumi Makmur dan Kurau, dua kecamatan yang sempat hilang tenggelam akibat banjir, kini mulai terlihat.

Rumah-rumah penduduk dan bentang jalan utama di kecamatan penyangga pangan Kalsel itu telah nampak.

Camat Bumi Makmur Sahidanoor, Rabu (20/1) sore, mengatakan air mulai surut.

Sehingga jalan dan rumah penduduk yang terdampak mulai dapat dijangkau walaupun masih terendam air.

“Air surut sekitar 50 sentimeter kalau perbandingannya pada puncak Kamis dan Jumat lalu. Jalan dan pemukiman warga tenggelam hampir 150 sentimeter, bahkan ada yang lebih dalam di daerah terdekat aliran sungai,” ujar Sahidanoor.

Kantor Kecamatan Bumi Makmur yang sempat terendam pun kini airnya sudah surut. Teras kantor sudah kelihatan.

Sementara rumah warga, walaupun sudah surut, tetapi belum bisa ditempati. Sebab masih terendam.

Namun, warga masih bisa duduk di atas kursi rumah dan tidak basah lagi.

“Begitu juga dengan perabot seperti ranjang sudah kelihatan,” katanya.

Warga sebagian ada yang kembali dan melihat kondisi sambil membersihkan rumah.

Terutama laki-laki pengungsi yang dekat disekitar wilayah Tala.

Sementara itu Kepala Desa Bumi Harapan, Riduan Syahrani mengaku saat ini sudah surut sekitar setengah meter.

“Kami sudah mulai membersihkan rumah walaupun keluarga dan anak masih di pengungsian,” katanya.

Ia berharap air semakin turun, agar dia dan warganya bisa kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.

Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Kali Besar Syarifudin, desa yang terparah dampak banjir di Kecamatan Kurau itu sudah mulai surut.

“Air sudah turun 60 sentimeter, seperti di RT 03, air mulai turun rumah warga sudah tidak tenggelam lagi,” katanya.

Sementara itu air juga masih merendam pemukiman warga di RT 5 dan RT 6.

Sebagian juga ada yang sudah kelihatan lantai rumahnya.

“Meski begitu sebagian warga kami masih bertahan di pengungsian terutama ibu-ibu,” tandasnya.

Berdasarkan data kecamatan akibat banjir di dua kecamatan itu mencapai 17.000 jiwa.