Nasional

Pasca Tsunami, Warga Pesisir Pandeglang Belum Berani Kembali ke Rumah

apahabar.com, PANDEGLANG – Warga pesisir pantai Pandeglang, Banten yang diterjang gelombang tsunami hingga kini belum berani…

Sejumlah warga mengungsi ke Masjid Jami Al-Mu’min di Kampung Laba, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, 22 Desember 2018 malam. Ribuan warga di sepanjang pesisir Barat Banten mulai Anyer, Carita, Labuan, Sumur hingga Tanjung Lesung diperintahkan aparat setempat untuk mengungsi ke tempat tinggi setelah BMKG merilis peringatan bahaya gelombang tinggi di Selat Sunda akibat pasang laut bulan purnama dan letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Foto-Antara

apahabar.com, PANDEGLANG – Warga pesisir pantai Pandeglang, Banten yang diterjang gelombang tsunami hingga kini belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi gelombang susulan.

“Kami hingga kini masih tinggal di pengungsian,” kata Yudi (40), warga Lentera Kecamatan Labuan, Pandeglang seperti dilansir Antara, Senin (24/12/2018).

Yudi mengaku lebih nyaman tinggal di pengungsian karena cuaca buruk masih berlangsung yang disertai hujan lebat disertai angin kencang.

Bahkan, Minggu (23/12) sore sempat terjadi kenaikan gelombang di kawasan Pantai Labuan.

Sebetulnya, kata dia, dirinya bersama keluarga sempat pulang ke rumah,namun tiba-tiba gelombang naik disertai angin kencang.

“Kami menunggu cuaca kembali normal dan bisa pulang ke rumah,” kata Yudi yang lokasi rumahnya 150 meter dari Pantai Labuan.

Begitu juga warga pengungsian lainnya Mamun (45) mengaku bahwa dirinya belum berani pulang ke rumah karena merasa ketakutan dan khawatir terjadi gelombang tsunami susulan.

Baca Juga:Pengungsi Tsunami di Pandeglang 3.050 Orang

Sebab, Mamun mengalami trauma ketika gelombang menerjang rumahnya begitu kuat.

Beruntung, isteri dan kedua anaknya selamat setelah berlarian ke lokasi perbukitan.

“Kami merasa senang tinggal di pengungsian dan jika sudah aman dipastikan kembali ke rumah yang kondisinya mengalami kerusakan,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah pengungsi di Kantor Kecamatan Panimbang mengatakan bahwa mereka belum bisa kembali ke rumah karena gelombang pesisir pantai cukup tinggi.

Masyarakat masih ketakutan gelombang tsunami, meski durasinya selama 10 menit, namun terjangan ombaknya cukup kuat.

Bahkan, puluhan bangunan rumah roboh hingga kendaraan terseret. Saat ini, ratusan warga masih tinggal di pengungsian.

“Kami dan anggota keluarga kembali ke rumah setelah cuaca kembali normal,” kata Samsudin (55) warga Panimbang.

Baca Juga:Berlibur ke Pandeglang, Krisyanto Jamrud Nyaris Menjadi Korban Tsunami

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor