Proyek Huntap Sulteng

Pasca Gempa, PUPR Kebut Proyek Huntap di Sulteng

Kementerian PUPR mengebut proyek hunian tetap (huntap) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasca gempa 2018 lalu, pembangunannya masih berjalan.

Huntap Tahap 2E dan 2D di Petobo (Foto: dok. PUPR)

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian PUPR mengebut proyek hunian tetap (huntap) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasca gempa 2018 lalu, pembangunannya masih berjalan.

Direktur Rumah Khusus, Yusniewati ketika membeberkan kabar terkini proyek huntap. Kata dia, kini sudah masuk tahap 2E dan 2D.

"2E dan 2D di Petobo. Di mana warga Petobo saat ini masih bermukim di hunian sementara (huntara)," terangnya, Minggu (16/7).

Baca Juga: Pasca Gempa Bantul, PLN Pulihkan Sistem dan Amankan Aset Kelistrikan

Total ada sebanyak 648 unit huntap di kawasan Petobo. Tahap 2E sebanyak 535 unit dan 113 di 2D. Proyek ini sudah mencapai 50 persen.

"Sedangkan progres konstruksi tahap 2E telah mencapai 67 persen dan tahap 2D 54 persen. Ditargetkan akan selesai pada Desember 2023," katanya. 

Biar tahu saja. Huntap di Sulteng dibangun dengan konsep rumah instan sederhana sehat (risha). Yakni tekknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat. Konstruksi utamanya berbahan beton bertulang. 

Baca Juga: Pembangunan Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur Ditargetkan Tuntas Awal Tahun Ajaran Baru 2023

Konsep risha diklaim sebagai bangunan tahan gempa. "Diharapkan kehadiran risha di wilayah rawan gempa seperti Palu dan Donggala membuat masyarakat setempat tidak kehilangan rumah serta harta bendanya akibat bencana gempa bumi," pungkas Yusniewati.