Sport

Pasca Dihajar Persipura, Barito Putera Dibantu Psikolog

apahabar.com, BANJARMASIN – Cukup banyak pekerjaan rumah pelatih Djajang Nurjaman bersama Barito Putera. Salah satu yang…

Persiapan Barito Putera di Stadion Demang Lehman, Selasa (27/8), sebelum menghadapi Semen Padang. Foto-apahabar.com/Fathurrahman.

apahabar.com, BANJARMASIN – Cukup banyak pekerjaan rumah pelatih Djajang Nurjaman bersama Barito Putera. Salah satu yang paling mencolok adalah mengurangi jumlah kebobolan.

Kondisi pertahanan Barito segaris dengan posisi di klasemen sementara Liga 1 2019. Terdampar di peringkat 17 dengan hanya 12 poin, Laskar Antasari telah kebobolan 31 gol.

Dengan 31 gol, Barito menduduki pertahanan terburuk kedua di musim 2019 setelah Perseru Badak Lampung FC yang menderita 32 gol. Pun Perseru menduduki peringkat 16 dengan 13 poin.

Situasi tersebut menjadi perhatian serius Djanur, sapaan akrab Djajang Nurjaman, ketika memimpin latihan kedua Barito di Stadion Demang Lehman, Martapura, Selasa (27/8).

Terlebih pelatih berusia 60 tersebut menyaksikan sendiri kekalahan Barito dengan skor 0-4 dari Persipura, Jumat (23/8).

“Kemasukan 4 gol merupakan jumlah yang terlalu banyak. Terlebih 3 gol dari set piece menandakan konsentrasi dan koordinasi belum bagus,” tegas Djanur.

Selain berusaha membenahi pertahanan, latihan tersebut menjadi rangkaian persiapan pertandingan selanjutnya kontra Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim Padang, Minggu (1/9).

“Untuk latihan kedua ini, saya cukup puas dan pemain juga antusias. Sementara menu latihan masih menghimpun kondisi fisik pasca bertanding,” jelas Djanur.

“Saya juga memasukkan sedikit taktikal menghadapi Semen Padang. Dalam rangka memperbaiki pertahanan, latihan diseting lebih kepada usaha pemain belakang menghalau serangan dari sayap,” imbuhnya.

Terkait kondisi mental, Djanur juga meminta bantuan psikolog. Hal tersebut sudah biasa dilakukan klub-klub yang sedang mengalami krisis kemenangan.

“Memang membenahi mental pemain termasuk fokus utama saya. Mungkin kami juga melibatkan psikolog dalam satu atau dua pertemuan,” beber Djanur.

“Sekarang mereka sudah terlihat ceria selama berlatih dan mulai bisa melupakan kekalahan. Namun demikian, saya terus berusaha memperbaik mental mereka dan mudah-mudahan upaya itu juga diterima pemain,” tandasnya.

Djanur sebelumnya merupakan pelatih Persebaya Surabaya yang dipecat, setelah sejumlah hasil buruk di Liga 1 2019.

Namun ketika datang putaran kedua Liga 1 2018, pria kelahiran Majalengka ini terbilang sukses melatih Bajul Ijo.

Tak hanya berhasil menyelamatkan Persebaya dari jurang degradasi, Irfan Jaya cs dibawa ke peringkat 5 dengan 50 poin. Pencapaian itulah yang membuat Djanur mendapatkan perpanjangan kontrak.

Sebelum bersama Persebaya, Djanur mengantarkan Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia 2014, serta membantu PSMS Medan promosi ke Liga 1 2018.

Baca Juga: Jacksen Kembali, Barito Digasak Persipura

Baca Juga: Kejutan Menanti Hendra/Ahsan Usai Menangi Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin