Hot Borneo

Pasar Murah Ikan Bakal Digelar di Kalsel, Nelayan Dijanjikan Dapat Subsidi Solar

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel bakal membuka pasar murah ikan di seluruh kabupaten/kota…

Ilustrasi, pasar ikan murah. Foto-solopos.

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel bakal membuka pasar murah ikan di seluruh kabupaten/kota dan memberi subsidi solar untuk nelayan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Rusdi Hartono, menuturkan pasar murah ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat, setelah terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Karena kalau BBM naik, harga ikan juga kemungkinan naik. Makanya perlu ada pasar murah,” ungkap Rusdi Hartono, Rabu (14/9).

Selain akan membuka pasar murah, pihaknya juga bakal memberikan subsidi solar kepada nelayan.

Pemberian subsidi solar ini merupakan bentuk respons atas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Adapun besaran subsidi solar yang akan diberikan, yakni sebanyak Rp1 ribu per liter. Rusdi menyebut, pemberian subsidi solar ini sesuai arahan Gubernur Kalsel demi mengantisipasi kenaikan kenaikan BBM.

Solar bersubsidi kata dia, nantinya disediakan di solar pack dealer nelayan (SPDN) di empat pelabuhan perikanan milik pemprov.

“Di Kotabaru, Batulicin, Muara Kintap dan Banjarmasin,” ujar Rusdi.

Untuk alokasi, Rudi membeber, rencananya sebanyak 10 tangki per bulan. Satu tangki berisi 8 ribu liter. “Sejak September hingga Desember mendatang,” katanya.

Rusdi menuturkan, rencana ini masih berproses. Dirinya berharap usulan ini disetujui, sebab anggarannya hanya sekitar Rp320 juta.

Anggarannya sendiri diambil dari dana transfer umum (DTU) sesuai arahan presiden.

Semua nelayan di Kalsel, kata Rusdi, nantinya berhak mendapatkan subsidi solar. “Asalkan mengisi di SPDN di pelabuhan perikanan milik Pemprov Kalsel,” tandas Rusdi.

Meminjam data Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, jumlah nelayan di Banua sekitar 28.252.

Terpisah, seorang nelayan di Banjarmasin, Suriansyah mengaku kenaikan harga solar belum terasa hingga kini.

“Karena hasil tangkapan masih cukup melimpah,” katanya.

Dalam sehari, Suriansyah bisa menjaring 15 ton ikan, khususnya ikan layang. “Kalau nanti ikan susah didapat, mungkin kenaikan harga BBM mulai terasa,” akunya.

Naiknya harga solar dipastikan akan menambah biaya operasional nelayan. Jika memang ada bantuan, dirinya menyatakan sangat bersyukur.

“Sebab, tangkapan ikan kami tidak selalu banyak,” tutupnya.