Survei LSI Denny JA

Partai Kecil Butuh Figur Caleg Populer untuk Lolos Senayan

Partai kecil yang belum lolos parliamentary threshold harus mengusung capres yang populer dan mengandalkan kekuatan pengaruh personal caleg,

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan hasil survei pada Januari 2023. (Foto: apahabar.com/Andrey)

apahabar.com, JAKARTA - Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan partai kecil yang belum lolos parliamentary threshold harus mengusung capres yang populer dan mengandalkan kekuatan pengaruh personal calegnya yang akan bertarung di Pemilu 2024 nanti.

Meski begitu, Ardian mengatakan caleg dengan modal populer saja tidak cukup, tetapi harus punya kapabilitas sehingga disukai pemilih. "ketika populer tapi tanpa ada karya itu akan menjadi pertanyaan masyarakat," ujar Ardian Sopa saat memaparkan hasil survei LSI Denny JA, Selasa (7/2). 

"Kekuatan personal caleg yang mereka punya, itu bisa meningkatkan. Biasanya angka saat Pemilu 2024 itu lebih besar daripada angka yang sekarang, karena survei kita melihat dari sisi pemilih partai, bukan dari sisi calegnya," tambahnya.

Baca Juga: PDIP Berpeluang Hatrick di Pemilu 2024

Ardian mencontohkan, Perindo menjadi kategori partai kecil dengan hasil survei yang melampaui kategori partai kecil lainnya yaitu, PPP dan PAN. Dari hasil survei, Partai Perindo dengan dukungan sebesar 2,8%, PPP dengan dukungan sebesar 2,1%, dan PAN dengan dukungan sebesar 1,9%. Perindo dinilai berhasil dalam mengangkat personal kadernya.

"Perindo menarik karena memang sudah melampaui dari dua partai yang sementara kemarin itu sudah menjadi langganan di parlemen, dengan orang-orang terbaiknya yang terpublikasi ke media menjadi hal yang positif dan menjadi amunisi yang baru," ujar Ardian

Ardian melihat partai kecil masih memiliki peluang besar untuk lolos ke Senayan. Meski begitu, partai kecil tersebut memiliki tantangan melewati parlementary threshold.

"Tapi kalau kita hitung 2,9% margin error, peluang partikel kecil itu sudah memungkinkan untuk melewati permainan threshold," imbuh Ardian.

Baca Juga: PKS Bacakan Pantun, Rayu Golkar agar Bergabung di Koalisi Perubahan

Sedangkan untuk partai gurem dengan perolehan suara nol koma suara, ardian melihat partai tersebut harus bekerja lebih keras. Dari hasil survei tersebut ada delapan Partai dengan perolehan nol koma yaitu PSI dengan dukungan sebesar 0,5%.

Sedangkan PBB, Partai Garuda, PU dengan dukungan sebesar 0,3%. Terakhir Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Gelora, dan PKN dengan dukungan sebesar 0,1%. Kedelapan partai ini dukungannya dibawah 1%,

"Untuk partai gurem harus butuh kerja ekstra agar bisa masuk ke parlemen,
mungkin banyak paling banyak 10 partai saja yang masuk parlemen," ungkap Ardian.