Para Sopir Truk Minta Jalan Lingkar Selatan Sampit Diperbaiki

Perbaikan jalan Lingkar Selatan mwnjadi harapan para sopir truk di Kabupaten Kotim yang meminta kepada bakal calon pemimpin Kalteng bisa mewujudkannya.

Perbaikan sementara yang dilakukan DSDABMBKPRKP Kotim, meratakan jalan lingkar selatan menggunakan kendaraan berat jenis grider, belum lama ini. Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Sejumlah sopir truk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) manaruh harapan besar kepada Gubernur Kalteng terpilih nantinya untuk memperbaiki Jalan Lingkar Selatan.

"Sudah berapa kali dijanjikan, hingga kini belum ada perbaikan Jalan Lingkar Selatan. Semoga pemimpin selanjutnya bisa memperhatikan harapan kita memperbaiki jalan ini," kata Yanto, salah seorang sopir truk, Rabu (11/9/2024).

Menurutnya, Jalan Lingkar Selatan sudah tidak layak untuk dilintasi kendaraan angkutan, karena banyak lubang. Bahkan ada yang sangat dalam, sehingga cukup membahayakan jika dilintasi kendaraan bermuatan besar.

"Jalur Lingkar Selatan merupakan satu-satunya alternatif yang diperbolehkan oleh Pemerintah untuk bisa dilewati kendaraan berat," ungkap Yanto

Hal senada juga diungkapkan Sudar, salah seorang sopir CPO, yang meminta Pemerintah Provinsi Kalteng serius memperhatikan perbaikan jalur Lingkar Selatan, sehingga aktivitas truk tidak lagi mengganggu jalan di dalam kota.

"Semoga tahun depan dengan Gubernur dan Wakil Gubernurnya baru merespons keluhan kami dan memperbaiki jalan lingkar selatan ini. Jangan lagi ada janji-janji yang ujung-ujungnya tidak terealisasi pembangunannya," ucap Sudar.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kotim sudah sering melakukan komunikasi meminta jalan tersebut diperbaiki pada pihak Provinsi Kalteng. Karena Jalan Lingkar Selatan milik provinsi.

"Kita sudah beberapa kali menanyakan bahkan lebih dari 10 kali, tapi ya itu dari pimpinan, itu kebijakan beliau," jawab Bupati Kotim Halikinnor singkat.

Sampai saat ini untuk perbaikan jalan itu masih belum ada kepastian yang jelas dari pemprov, kapan akan ditingkatkan atau diperbaiki.

Peningkatan jalan lingkar selatan yang rusak sekitar 2 Kilometer itu, pemprov telah beberapa kali menjanjikan dan pernah menganggarkan sekitar Rp10 miliar di tahun 2021, namun rencana tersebut ternyata tak kunjung terealisasi. 

Apa yang menjadi alasan anggaran tersebut tertunda, setidaknya pemerintah dapat memberikan solusi terbaik bagaimana jalan lingkar selatan tersebut bisa fungsional.

Pasalnya, jalur ring road selatan itu sangat berperan besar dalam membantu perputaran roda perekonomian daerah baik Kotim maupun Kalimantan Tengah.

Sejauh ini, jalan lingkar selatan hanya dilakukan penimbunan menggunakan agregat dari urunan pihak korporasi melalui konsorsium, sedangkan pengerjaan dilapangan dilakukan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim.

Namun seiring berjalannya waktu berhubung jalan ring road selatan tersebut hanya dirawat dengan agregat, maka jalan itu hanya bertahan beberapa bulan dan kemudian kembali rusak.