Pemilu 2024

Para Pembelot di PDI Perjuangan, Maruarar Sirait: Anak hingga Menantu Presiden

Kader-kader potensial PDI Perjuangan (PDIP) belakangan membelot dari partai yang membesarkannya karena berbagai alasan, Sebagian besar mengaku tidak lagi sevisi

Maruarar Sirait, Anggota DPR Fraksi PDIP. Foto: Dok. Kumparan

apahabar.com, JAKARTA – Kader-kader potensial PDI Perjuangan (PDIP) belakangan membelot dari partai yang membesarkannya karena berbagai alasan. Sebagian besar mengaku tidak lagi sevisi dengan partai berlogo Banteng itu.

Terbaru, politikus senior Maruarar Sirait resmi mengundurkan diri dari PDI Perjuangan (PDIP) dan mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75%–80%, beliau sudah memperjuangkan banyak hal,” kata pria yang akrab disapa Ara itu, Senin (15/1).

Sebelum Ara memutuskan untuk mundur, sejumlah kader PDI Perjuangan sudah memutuskan meninggalkan partai Banteng moncong putih.

Baca Juga: PDI Perjuangan Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait

Effendi Simbolon

Gonjang-ganjing pemunduran diri Effendi Simbolon terjadi di Juli lalu. Saat itu secara terbuka ia menyatakan kekaguman dengan Prabowo. Pernyataan itu disampaikan saat Prabowo diundang untuk menghadiri rapat kerja nasional Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2023.

Dalam kesempatan itu, Effendi menyatakan Prabowo merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya pernah menyampaikan saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama. Kalau ada 3, ada 4 ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional, yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua,” kata Effendi, Senin (10/7/2023).

Hasilnya, Effendi dipanggil oleh pengurus partai untuk dimintai keterangan terkait pernyataannya itu. Setelah bertemu dewan kehormatan PDIP, Hasto menyatakan Effendi tetap setia dengan keputusan partai untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP di Pilpres.

Namun, Effendi tidak masuk ke dalam daftar bacaleg PDIP untuk Pileg 2024. PDIP menyatakan anggota DPR petahana itu diberi penugasan lain atau dia menjadi kader yang diparkir.

Baca Juga: Dukung Prabowo, PDIP: Budiman Sudjatmiko Kerek Elektabilitas Ganjar

Budiman Sudjatmiko

Mantan aktivis 98 ini dipecat oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebagai kader PDIP pada Kamis (24/8/2023).

Budiman Sudjtmiko dinilai melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Ia dituduh mendukung calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Saat itu, foto kebersamaan Budiman dan Prabowo menjadi pemicunya. Desakan pemecatan kemudian datang dari berbagai kader PDIP.

Dukungan Budiman Sudjatmiko saat itu dilakukan dengan deklarasi kelompok relawan Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Budiman dinilai melakukan tindakan indisipliner karena tak mendukung calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo. Hasto menyatakan terdapat dua opsi bagi Budiman, yaitu mengundurkan diri atau dipecat.

“Nanti, Pak Komarudin (Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun-red) akan mengumumkan. Yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan,” kata Hasto saat itu.

Baca Juga: PDIP Tutup Buku, Bobby Nasution Hengkang?

Bobby Nasution

Wali Kota Medan Bobby Nasution termasuk kader yang membelot dari PDIP. Ia menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2024.

Sebelum Bobby, sejumlah kader PDIP lainnya secara tersirat atau tersurat juga sempat menyatakan dukungan ke menteri pertahanan itu. Padahal, PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Buntut dukungan itu, PDIP kemudian memanggilnya. Akhirnya menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu resmi dikeluarkan dari partai pada 10 November 2023 berdasarkan surat DPC PDIP Kota Medan nomor 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Kota Medan Hasyim dan Sekretaris DPC PDIP Kota Medan Roby Harus itu, Bobby dinyatakan telah terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai.

Bobby mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming. Padahal, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. "Sehingga Saudara Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," tulis surat tersebut.

Baca Juga: Resmi Cawapres Prabowo, Gibran Mundur atau Cuti dari Wali Kota Solo?

Gibran Rakabuming Raka

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mulai terlihat tak loyal dengan PDIP saat makan malam bersama Prabowo di Solo, Jawa Tengah pada Mei 2023 lalu.

Momen makan bersama Gibran-Prabowo itu kemudian mengunggah momen kedekatan dengan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu di akun Instagramnya, @prabowo.

Ternyata tak hanya makan malam, setelah itu keduanya menemui relawan Gibran-Jokowi dan menyatakan dukungannya atas pencapresan Prabowo di Pilpres 2024. Hasilnya, DPP PDIP memanggil Gibran ke Jakarta untuk dimintai klarifikasi tiga hari setelahnya.

Saat itu, Gibran tak diberi sanksi melainkan hanya nasihat. Namun belakangan, Gibran justru resmi dideklarasikan menjadi cawapres pendamping Prabowo di ajang Pilpres 2024 sehingga PDIP menyatakan Gibran secara de facto bukan lagi kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu.