bakabar.com, BANJARBARU - Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PPRSLU) Budi Sejahtera kembali ditetapkan sebagai posko resmi jemaah haul ke-21 Guru Sekumpul.
Letak Panti Budi Sejahtera memang berada di zona hijau atau ring satu pelaksaan haul Guru Sekumpul. Pun panti ini mampu menampung sebanyak 1.500 jemaah.
"Kami tidak menyediakan kamar khusus, tapi disediakan tenda dengan kapasitas sekitar 1.500 jemaah," papar Kepala PPRSLU Budi Sejahtera, Hairun Nisa, Rabu (24/12).
PPRSLU Budi Sejahtera sendiri kembali bersinergi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kalsel. Direncanakan Tagana mengoperasikan dapur umum dengan menyiapkan sekitar 7.000 porsi nasi dan makanan ringan untuk jemaah.
Tagana juga akan membawa satu unit mobil water treatment yang memproduksi air siap minum, mobil toilet, dan dukungan peralatan lainnya untuk menunjang keperluan jemaah.
Pemasangan tenda akan dilakukan, Kamis (25/12). Sementara jemaah sudah mulai diterima sejak, Jumat (26/12).
"Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, jemaah yang datang biasanya berasal dari berbagai daerah. Sebagian menginap hingga empat malam," jelas Nisa.
Terkait pengaturan lalu lintas dan parkir, PPRSLU Budi Sejahtera menerapkan pengaturan tertentu. Jemaah yang menggunakan sepeda motor dan parkir di halaman panti, akan diprioritaskan keluar setelah pejalan kaki berkurang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Sambil menunggu giliran keluar, disiapkan 1.000 hingga 1.200 bungkus makanan ringan berupa air mineral dan roti.
Meski melayani jemaah haul, pelayanan kenyamanan klien lanjut usia tetap menjadi prioritas, "Para klien telah diberikan pemahaman agar tetap berada di kamar atau wisma selama kegiatan berlangsung," beber Nisa.
"Pun kami tidak memperkenankan jemaah masuk ke wisma. Semua fasilitas yang digunakan jemaah berada di luar area wisma, sehingga klien tetap aman dan nyaman," imbuhnya.
Untuk mempermudah pengawasan, para klien lansia menggunakan gelang triase sebagai penanda kondisi kesehatan, "Kami tidak hanya melayani jemaah, tetapi juga terus memantau klien lansia karena beberapa di antaranya mengalami demensia dan berisiko tersesat kalau bercampur dengan orang banyak," tuntasnya.