Kalsel

Pantau Posko Banjir, Wali Kota Banjarbaru: Pakaian Dalam Paling Dibutuhkan

apahabar.com, BANJARBARU – Berkeliling memantau posko pengungsian warga terdampak banjir di Kota Idaman, Wali Kota Banjarbaru…

Oleh Syarif
Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan ketika memantau posko pengungsian di Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Berkeliling memantau posko pengungsian warga terdampak banjir di Kota Idaman, Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan mencatat keperluan paling dibutuhkan saat ini berupa pakaian dalam.

Sedangkan untuk kebutuhan bahan makanan atau bahan pokok (bapok) terbilang berlimpah, sehingga dari satu posko bisa memasok bapok ke posko lainnya.

“Kebutuhan logistik di Banjarbaru sudah terpenuhi, kemudian kita juga melihat dalam pantauan hari ini, ada kebutuhan yang lain di luar bapok seperti peralatan mandi, pempers, masker, terpenting pakaian dalam,” ujar Darmawan kepada apahabar.com, saat ditemui di Posko Induk Kelurahan Landasan Ulin Timur, Senin (18/1/2021).

Kunjungannya itu pula, untuk memastikan kebutuhan obat-obatan tersedia, sebab hampir disemua posko memiliki keluhan kesehatan yang sama yakni terserang gatal -gatal akibat kutu air dan demam karena terendam air cukup lama sebelum dapat di evakuasi.

“Mereka perlu obat obatan, salep kulit, selimut, air mineral, gas, itu diluar kebutuhan pokok. Kita siapkan. Karenanya jika ada donatur atau yang ingin menyumbang diharapkan pakaian dalam,” terangnya.

Kita, lanjut Darmawan juga membagikan masker di tiap posko pengungsian.

Hal tersebut sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan Covid-19 di posko pengungsian.

Senada dengan Darmawan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza mengatakan untuk para donatur yang ingin menyumbang, baiknya juga menyertakan masker didalamnya.

“Kita tidak ingin ada klaster posko pengungsian, walaupun dalam bencana banjir tapi kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan, ini selalu kami ingatkan,” ujar Rizana kepada media ini.

Oleh karenanya, Rizana tak lupa menginstruksikan tenaga kesehatan yang bertugas di posko pengungsian untuk mensosialisasikan menggunakan masker.