Penyanderaan Kapten Philip

Panglima TNI Tegaskan Pembebasan Kapten Philip Gunakan Pendekatan Humanis

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan akan menggunakan pendekatan humanis untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mehrtens

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (Foto: apahabar.com/Farhan)

apahabar.com, JAKARTA -  Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan akan menggunakan pendekatan humanis untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mehrtens yang sudah 6 bulan disandera oleh TPNPB-OPM.

Pihak TNI tidak akan menggunakan pendekatan militer karena sudah banyak korban jiwa dalam upaya pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut.

"Tentunya Kita gunakan cara-cara kemanusiaan agar tidak timbul korban baik dari pihak kita maupun masyarakat," ujar Yudo di Mako Paspampres, Senin (7/8). 

Baca Juga: OPM Klaim Bunuh Polisi Nyamar, Satgas Cartenz Membantah: Dia Warga Biasa

Untuk itu, lanjut Yudo, ia tetap mengutamakan bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat dan Pj. Bupati Nduga, Papua Pegunungan, Edison Ngwijangge untuk melakukan pendekatan. 

"Kita tetap mengutamamakan dengan Bupati Nduga yang baru dan tokoh masyarakat setempat, karena mereka bersama penduduk setempat," ujarnya.

Yudo pun, menjelaskan saat ini kondisi Philip Mehrtens baik-baik saja. Meskipun tenggat waktu yang diberikan pihak TPNPB OPM kepada pemerintah telah lewat 2 bulan. Yudo mengaku mengetahui kondisi pilot dari berbagai pemberitaan di media.

"Kemarin rekan-rekan media memunculkan, kondisi pilot masih aman-aman saja, saya kira rekan-rekan media yang lebih tahu," ujarnya.

Baca Juga: ISESS: TPNPB-OPM Lancarkan Serangan Psikologis dan Propaganda!

Sebelumnya, TPNPB-OPM masih membuka pintu negosiasi dengan pemerintah. Namun ia membantah jika pemerintah Indonesia menawarkan negosiasi, bahkan menolak untuk diajak negosiasi.

"Tapi pemerintah Indonesia keras kepala, mereka tidak mau diajak negosiasi," ujar Jubir TPNPB OPM, Sebby Sembom kepada apahabar.com, Sabtu (1/7).

Tim TPNPB-OPM, kata dia, akan menjaga dan merawat Philip Mehrtens dengan baik. Menurutnya, Philip Mehrtens merupakan warga Selandia Baru yang memiliki hubungan erat dengan Australia.

Hubungan khusus antara Australia dan Selandia baru bak seperti saudara itulah yang mendukung adanya Papua Merdeka.

"Jadi pilot itu bukan target kami, kondisi kapten pilot jelas baik-baik saja, mereka tinggal dengan manusia, bukan dengan bintang, jadi kami jaga dengan baik," pungkasnya.

Baca Juga: Lagi! OPM Tembak Mati Warga Diduga Mata-Mata di Papua

TPNPB-OPM di bawah komando Egianus Kogoya melakukan pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, 7 Februari 2023. Mereka juga menyandera Kapten Philips Mark Merthens, 37 tahun.

Tim gabungan dari Polda Papua dan TNI terus berupaya untuk menemukan lokasi kelompok TPNPB-OPM demi membebaskan Philips.