PLN UIKI Kalimantan

Panen Perdana Program ‘Electrifying Agriculture’ Kelompok Swadaya Masyarakat di Desa Sungai Sipai

apahabar.com, BANJARMASIN – Electrifying Agriculture merupakan salah satu program yang dilaksanakan PLN untuk mendorong petani memanfaatkan…

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tiga Bintang yang berada di Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, melakukan panen perdana tanaman selada dengan sistem budidaya hidroponik. Foto-Humas PLN Kalimantan

apahabar.com, BANJARMASIN – Electrifying Agriculture merupakan salah satu program yang dilaksanakan PLN untuk mendorong petani memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas pertaniannya melalui energi listrik.

Melalui program ini Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tiga Bintang yang berada di Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, berhasil melakukan panen perdana tanaman selada dengan sistem budidaya hidroponik.

­Manager PLN Unit Pelaksana Pengaturan Beban (UP2B) Kalimantan Turyanto mengatakan, program Electrifying Agriculture itu merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bantuan berupa peralatan produksi berbasis listrik.

“Dengan pemakaian listrik untuk usaha ini tentunya dapat meningkatkan produktivitas pertanian hidroponik sehingga diharapkan kualitas tanaman semakin meningkat dan waktu panen lebih cepat,” ujarnya di sela acara panen.

Turyanto yang hadir dan memetik langsung hasil panen, mengapresiasi atas keberhasilan KSM Tiga Bintang dalam proses pembudidayaan Selada dengan sistem hidroponik.

"Dari hasil bantuan ini semoga dapat meningkatkan taraf ekonomi bagi anggota KSM dan secara tidak langsung berdampak juga pada kualitas kesehatan masyarakat sekitar karena dapat mengkonsumsi sayuran yang murah dan bebas dari bahan kimia" ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KSM Tiga Bintang Yusuf Ridho mejelaskan bahwa proses penanaman sayuran hidroponik diawali dengan penyemaian bibit selama lebih kurang tiga minggu.

Kemudian di pindah ke pipa paralon yang sudah dilubangi terlebih dulu, kemudian di rawat selama 40 hari.

"Akhirnya setelah melewati proses penanaman selama 40 hari, kami berhasil melakukan panen perdana tanaman selada dengan sistem budidaya hidroponik," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat sekitar untuk belajar mengembangkan hidroponik serta pembiakan ikan menggunakan metode bioflok.

Harapan ke depan dengan terlatihnya masyarakat sekitar, Sungai Sipai dapat menjadi pusat produksi tanaman hidroponik serta budidaya ikan untuk konsumsi, sehingga akan menggerakkan roda perekomian di wilayah tersebut.

Yusuf juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada PLN atas bimbingan dan kepercayaan yang diberikan kepada KSM Tiga Bintang serta membagikan hasil panen perdananya kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk rasa syukur.

“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan. Kami berharap usaha ini akan terus meningkat, sehingga kesejahteraan kelompok dapat ditingkatkan, dan sebagai bentuk rasa syukur, hasil dari panen perdana ini akan kami bagikan secara gratis ke masyarakat sekitar" tutupnya.