Hot Borneo

Pandemi di Banjarmasin Belum Usai, Waspadai Sebaran Omicron BA.4 dan BA.5

apahabar.com, BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 belum usai. Bahkan warga Banjarmasin diminta mewaspadai gelombang virus corona subvarian…

Vaksinasi dosis kedua dan ketiga dipercaya dapat mengantisipasi sebaran subvarian omicron BA.4 dan BA.5. Foto: Antara

apahabar.com, BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 belum usai. Bahkan warga Banjarmasin diminta mewaspadai gelombang virus corona subvarian BA.4 dan BA.5.

BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan sejak awal 2022. Sedangkan di Indonesia, subvarian ini pertama kali dilaporkan terdeteksi 6 Juni 2022.

Sudah terdapat 8 kasus di Indonesia, 4 di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri, setelah mengikuti The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali.

Sedangkan 5 kasus lain adalah transmisi lokal, 4 di antaranya terdeteksi di Jakarta. 1 kasus lagi dialami tenaga medis di Bali yang datang dari Jakarta.

Meski kasus BA.4 dan BA.5 belum ditemukan di Banjarmasin, situasi ini mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

“BA.4 dan BA.5 merupakan varian omicron, sehingga didiagonis sama,” papar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadan, Selasa (14/6).

Tidak hanya gejala yang sama dengan varian omicron seperti batuk, kelelahan, hidung tersumbat, demam, anosmia atau diare, penyebaran BA.4 dan BA.5 juga sama-sama cepat.

“Sejumlah kasus ditemukan di Jawa dan diprediksi mencapai puncak Juli 2022. Alhamdulillah subvarian ini belum ditemukan di Banjarmasin,” tegas Muhammad Ramadan.

“Vaksinasi merupakan langkah terbaik untuk mengantisipasi paparan, terutama dosis kedua dan ketiga,” pungkasnya.