Kalsel

Pamit Terakhir Korban Truk Maut di A Yani Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Isak tangis pecah di Instalasi Jenazah Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, Jumat (3/12) siang….

Polisi mengendus kelalaian pengemudi truk pengangkut limbah medis. Foto: Ist 

apahabar.com, BANJARMASIN – Isak tangis pecah di Instalasi Jenazah Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, Jumat (3/12) siang.

Suara itu bersumber dari keluarga Humardani (42) pengendara yang meninggal setelah tertindih truk di Jalan Ahmad Yani Km 5, Banjarmasin Timur.

Mereka tampak tak kuasa menahan air mata ketika melihat kondisi korban sudah terbujur kaku tak bernyawa.

Bahkan, ibu dari Humardani, Ramdiah sampai pingsan melihat kondisi anaknya tersebut.

“Mertua saya (ibu korban), baru datang dari Kotabaru kemarin,” kata istri korban, Yurita (46).

Korban, kata Yurita, sebelumnya berpamitan untuk pergi salat Jumat bersama anaknya.

Namun belakangan, anaknya lebih dahulu pulang ke rumah. Sementara korban, kembali pergi.

“Kurang tahu mau ke mana,” katanya.

Belakangan, bukan suaminya yang kembali ke rumah, melainkan seorang relawan yang membawa kabar jika Humardani telah meninggal dunia.

"Kemudian, kami sama keluarga datang ke sini (Instalasi Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin) untuk memastikan kabar tersebut," sambungnya.

Selanjutnya, atas permintaan keluarga korban akan dibawa ke rumah duka di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar untuk disemayamkan.

Bakal Tersangka

Sopir Truk Terguling di A Yani Banjarmasin Bakal Tersangka!

Niki Adiat, sopir truk nahas tersebut berpotensi tersangka. Polisi mengendus adanya unsur kelalaian.

Keterangan polisi di halaman selanjutnya:

"Saat ini masih kita periksa intens. Namun kemungkinan besar akan ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Gustaf Adolf Mamuaya, Jumat sore.

Adiat diduga lalai menjaga jarak. Berawal saat truk dan sepeda motor berjalan beriringan. Mereka sama-sama dari arah luar menuju ke dalam kota Banjarmasin.

Adiat mengaku dari Kintap, bolak-balik kawasan Gatot Subroto mengangkut limbah medis sebuah klinik.

Melaju dengan kecepatan sekira 60 km, Adiat menginjak pedal remnya secara tiba-tiba di Pal 5, Jalan Ahmad Yani.

Sebab, di hadapannya muncul sebuah mobil yang hendak putar balik. Nahas, ban truk selip.

Adiat sejatinya sempat banting setir ke kiri. Tapi ban gundul, ditambah kondisi jalan basah setelah hujan.

“Truk terguling karena jarak yang terlampau dekat,” kata Gustaf.

Nahas, badan truk yang terguling menimpa seorang pengendara Mio J yang belakangan diketahui adalah Humardani.

Humardani tewas di tempat akibat tertindih badan truk berbobot total 5,5 ton tersebut.

Sementara ini, polisi menyimpulkan kecelakaan murni akibat adanya kelalaian dari pengemudi.

Adiat pun terancam pidana sesuai Pasal 310 ayat 4, UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Keluarga korban di ruang jenazah. Foto-apahabar.com/Riyad