Hot Borneo

Pamit Mancing, Pemuda Panjampang Tewas di Rawa Simpur

apahabar.com, KANDANGAN – Warga menemukan mayat berjenis kelamin laki-laki ketika sedang mencari ikan di rawa Desa…

Relawan membantu evakuasi penemuan mayat di rawa Desa Panjampang Bahagia Simpur. Foto: tangkapan layar video relawan HSS

apahabar.com, KANDANGAN – Warga menemukan mayat berjenis kelamin laki-laki ketika sedang mencari ikan di rawa Desa Panjampang Bahagia, Simpur, Hulu Sungai Selatan (HSS).

Penemuan jasad pria dalam keadaan meninggal dunia ini diketahui terjadi di Desa Panjampang Bahagia, RT 04/02, Sabtu (4/6) kemarin sekira pukul 17.00.

Awalnya, warga yang sedang mencari ikan menggunakan rengge (jaring tangkap tradisional) melihat dari kejauhan sesuatu misterius di semak belukar rawa.

Penasaran akan hal tersebut, dia mencoba mendekati. Warga itupun seketika terkejut.

Ternyata ada sesosok tubuh manusia ditemukan sudah dalam keadaan tertelungkup.

Dirinya bertambah kaget dan berteriak meminta tolong saat posisi tubuh korban di balik.

“Ternyata sudah meninggal dunia,” ujarnya kepada petugas.

Selanjutnya, warga yang sedang memancing langsung membantu mengangkat korban ke atas perahu.

“Untuk dibawa ke pinggir jalan,” jelasnya.

Korban lalu dievakuasi ke rumah orang tuanya menggunakan unit ambulans relawan PMK Muara Ulin.

Korban diketahui bernama Hanafi (27) warga Desa Panjampang Bahagia RT 003/002 Kecamatan Simpur, HSS.

Korban ditemukan meninggal dunia sudah berada di rumah duka. Foto: Polres HSS untuk apahabar.com

Kapolres HSS AKBP Sugeng Priyanto melalui Kasi Humas Ipda Purwadi membenarkan kronologis penemuan tersebut.

“Saksi salah seorang relawan menerima informasi penemuan orang meninggal dunia sekitar pukul 18.00,” ujarnya, Minggu (5/6) pagi.

Polisi juga menemukan serta mengamankan barang bukti di lokasi berupa empat joran pancing, satu payung, dan satu serok ikan.

Keterangan dari ayah korban, Hanafi meminta izin pergi memancing pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 10.00.

Ayahnya sempat melarang korban untuk pergi memancing karena yang bersangkutan sudah tiga hari mengeluh sesak napas.

Sayangnya, Hanafi disebut tidak menghiraukan teguran tersebut.

Saat korban hendak dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum dan otopsi, pihak keluarga menolak.

“Mereka menerima dengan ikhlas serta membuat surat pernyataan penolakan,” tandasnya. “Dengan demikian kasus ini resmi ditutup.”