Pakar Terorisme: Dendam ke Aparat Kepolisian Jadi Motif Bom Bunuh Diri Bandung

Pengamat terorisme The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, menanggapi bom bunuh diri yang terjadi di Kantor Polsek Atana Anyar, ad

Bom Kembali Meletus di Sekitar Mapolsek Astanaanyar. Foto: antara

apahabar.com, JAKARTA- Pengamat terorisme The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, menanggapi peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Kantor Polsek Atana Anyar, Bandung.

Harits mengatakan serangan bom bunuh diri yang terjadi dilatari motif dendam terhadap tindakan para aparat kepolisian kepada kelompok teroris.

"Motifnya tidak besar, tidak jauh dari persoalan dendam pada mereka, terhadap tindakan para aparat keapada mereka," ujar Harits saat dihubungi apahabar.com, Jakarta, Rabu (7/12).

Baca Juga: Update Bom Bunuh Diri Bandung: 9 Orang Jadi Korban, 1 Polisi Meninggal Dunia

Melihat hal tersebut Harits juga mengungkap dari latar belakang dendam, korban meninggal tidak bisa dikatakan sebagai pelaku, bila dilihat kembali kemungkinan korban dikendalikan dari jauh.

"kita bicara tentang realita ya kemungkinan bahwa dia pelakunya atau dia korban, artinya ada jebakan remote dari jauh," jelasnya.

Harits juga menjelaskan, jika melihat selebaran bertuliskan RKUHP syirik dan kafir di tertempel atau terdapat di motor pelaku bunuh diri itu, terlihat aneh.

"Agak aneh muncul satu selembaran yang tertulis ini sebagai bentuk perlawanan yang berada pada RUU KUHP yang baru saja di sahkan, sebagai produk yang dianggap syirik dan sebagainya jadi ini cukup aneh menurut saya," pungkasnya

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Bandung, Polri: Situasi Terkendali

Sebelumnya, telah terjadi aksi bom bunuh diri di Kantor Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Perisitwa ini dikabarkan membuat sedikitnay sembilan orang menjadi korban. Salah satu anggota kepolisian meninggal dunia akibat ledakan  tersebut.

Adapun serangan bom bunuh diri itu,  terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Saat kejadian, warga di sekitar kawasan tersebut dikejutkan dengan suara ledakan keras dari arah gedung kantor kepolisian, diikuti dengan petugas berhamburan ke luar bangunan.

Saat ini polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Ruas jalan Astana Anyar di sekitar lokasi pun ditutup sementara dan dijaga oleh polisi bersenjata.