Pemilu 2024

Pakar: Golkar Manfaatkan Prabowo-Gibran Demi Selamatkan Suara

Partai Golkar dinilai akan menyasar efek ekor jas dari konfigurasi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam gelaran Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Foto: apahabar.com/Andrew Tito

apahabar.com, JAKARTA - Partai Golkar dinilai akan menyasar efek ekor jas dari konfigurasi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam gelaran Pilpres 2024.

Sebab Partai Golkar diyakini perlu melakukan upaya penyelamatan dari tergerusnya elektoral.

"Strategi melekatkan Gibran Rakabuming sebagai cawapres Golkar, bagian dari exit strategi atau keluar dari jebakan semakin merosotnya elektabilitas Golkar, dan mendapatkan coattail effect atau efek ekor jas," kata Direktur Eksekutif Indo Polling Network Nasrullah Kusadjibrat, Minggu (22/10).

Baca Juga: Golkar Siap Berperang Menangkan Prabowo di Jawa Barat dan Jawa Timur

Dia menjelaskan dari posisi cawapres Gibran, dapat meningkatkan dukungan suara dan perolehan kursi DPR RI pada pemilihan legislatif tahun 2024.

Keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar tanggal 21 Oktober 2023 tentang penetapan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Golkar dalam Pemilu 2024.

Rapimnas ke-2 tahun 2023 Partai Golkar menetapkan, pertama, mengusung dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI periode 2024-2029.  Kedua, mengusung dan mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden RI dari Partai Golkar periode 2024-2009.

Baca Juga: Rapimnas Golkar: Gibran Resmi Jadi Bacawapres Prabowo Subianto

Nasrullah berpendapat mencuatnya nama Gibran melalui Partai Golkar karena posisi partai politik tersebut di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dia mengatakan Partai Golkar memiliki kursi terbesar kedua sebanyak 85 kursi setelah PDIP 128 kursi, berdasarkan hasil pemilu 2019. Kemudian disusul Partai Gerindra 78 kursi, Partai Demokrat 54 kursi dan PAN 44 kursi.

"Golkar memiliki posisi tawar strategis untuk mendapatkan prioritas mengisi posisi cawapres Prabowo," ujarnya.

Baca Juga: Airlangga Akui Gencarkan Dinasti Politik, Usung Anak Politikus Golkar

Selain itu, sebagai partai dengan kursi terbesar di KIM, Partai Golkar memiliki kepentingan besar secara elektoral untuk mendapatkan efek ekor jas dari kontestasi Pilpres 2024.

"Kalau kita lihat dari berbagai temuan survei, elektabilitas Golkar saat ini merosot di posisi ketiga, tertinggal dari PDIP dan Gerindra," pungkasnya.