Netralitas ASN

Pakai Jersey Nomor 2, Dua Camat Bekasi Dipanggil Bawaslu

Camat Pondok Gede, Bekasi Zaenal Abidin Syah memenuhi panggilan Bawaslu. Ia terseret urusan netralitas ASN.

Camat Pondok Gede, Zaenal Abidin Syah penuhi panggilan Bawaslu. Foto: apahabar.com/Mae Manah.

apahabar.com, BEKASI - Camat Pondok Gede, Bekasi Zaenal Abidin Syah memenuhi panggilan Bawaslu. Ia terseret urusan netralitas ASN.

Zaenal dipanggil, Selasa (9/1) tadi. Ia mengklarifikasi soal foto yang memperlihatkan sejumlah ASN Bekasi pamer jersey nomor 2. Katanya; tak sengaja diambil.

"Ya tidak sengaja terkait dengan hal- hal tersebut. Intinya, kami main bola dan bentuk persahabatan dengan kecamatan (se-Kota Bekasi)," terangnya.

Baca Juga: Viral ASN Berjesrey 02, Pimpinan BJB Bekasi Klarifikasi ke Bawaslu

Klaimnya, mereka tak sadar nomor punggung yang tertera di jersey itu nomor 2. Karenq diberikan oleh panitia.

Kata dia, jersey yang dikenakan sejumlah camat itu disediakan oleh sponsor. Yakni Bank BJB.

“Tidak ada yang mengetahui terkait nomor ya, yang kami tahu hanya perlombaan sepak bola di-support oleh BJB dan ketika membalikkan itu hanya menunjukkan nomor kecamatannya masing-masing gitu," jelasnya.

Sejumlah ASN memamerkan jersey bernomor dua dalam pertandingan sepak yang melibatkan camat dan jajaran PNS se-Kota Bekasi di Stadion Patriot Chandrabaga.

Ia mengaku kaget. Melihat foto yang diambil tanpa sengaja itu bisa viral ke publik.

Pada hari yang sama, Camat Jatiasih, Ashari juga memenuhi panggilan Bawaslu Bekasi. Ia menerima 31 pertanyaan.

Tak beda jauh dengan keterangan Zaenal. Ia juga mengeklaim tak ada niat apapun dalam foto sejumlah ASN itu.

Baca Juga: ASN Pamer Jersey 02, PDIP Kota Bekasi Minta Bawaslu Kerja Profesional

“Ya prinsip dasarnya memang bahwa tidak ada niat apapun terkait yang kami lakukan dalam proses olahraga pada tanggal 29 Desember 2023 tersebut. Lebih kepada bagaimana membangun silaturahmi antar aparatur kecamatan se-Bekasi,” kata Ashari.

Ia bilang, jika ASN sengaja melakukan pelanggaran netralitas, maka hal tersebut merupakan sebuah tindakan bodoh.

“Bloon sekali kalau aparatur (ASN) sengaja melakukan itu,“ tegasnya.