Hot Borneo

Pak Jokowi! Petani Kalteng Bakar TBS demi Kompos

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Dibukanya keran ekspor rupanya belum membawa angin segar bagi sejumlah petani sawit…

Sejumlah petani Kalteng membakar TBS buntut rendahnya harga jual. apahabar.com/Andre

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Dibukanya keran ekspor rupanya belum membawa angin segar bagi sejumlah petani sawit di Kalimantan Tengah.

23 Mei 2022 lalu, pemerintah resmi mencabut larangan ekspor bahan baku dan produk minyak sawit beserta turunannya.

Namun hingga kini dampak dari pencabutan larangan tersebut justru belum dirasakan oleh para petani khususnya di Kalimantan Tengah.

Sejumlah petani dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kalteng pun meluapkan kekecewaannya.

Pantauan apahabar.com, mereka melakukan aksi membakar tandan buah segar (TBS) di halaman kantor APKASINDO, Jalan G. Obos, Palangka Raya, Selasa (14/6) siang.

Menurutnya, semenjak dibukanya kembali keran ekspor harga TBS sawit Kalteng malah makin anjlok. Hingga di bawah Rp2 ribu/kilo.

“Semakin merosot harga TBS ini, para petani merasa rugi di saat harga TBS dunia sedang naik,” ujar Gusto Adrianus, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan, APKASINDO Kalteng.

Maka dari itu, pihaknya melakukan aksi secara serentak di seluruh Indonesia dengan membakar TBS sebagai simbol kekecewaan.

“Dibukanya keran ekspor beserta aturan tambahannya, ternyata membebankan para petani sawit,” ujarnya.

Aksi membakar TBS hari ini adalah bentuk luapan kekecewaan. Mereka berharap agar hasil pembakaran bisa dijadikan kompos.

“Saat ini harga pupuk juga naik 300 persen dari harga biasanya, sehingga para petani tidak sanggup untuk membeli,” jelasnya.

Gusto kemudian berharap Presiden Joko Widodo bisa memerhatikan para petani sawit yang sedang merugi akibat murahnya harga TBS.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak Presiden, karena beberapa waktu lalu kami melakukan aksi di Jakarta agar membuka kembali keran ekspor dan selang beberapa hari langsung ditindaklanjuti, saat ini pun kami berharap ada perhatian kembali oleh Bapak Presiden” katanya.

Gusto belum tahu persis faktor apa yang memicu murahnya harga jual sawit, semenjak keran ekspor dibuka.

“Kemarin kami berharap setelah dibuka kembali keran ekspor harga TBS semakin bagus, namun pada kenyataannya tidak seperti yang dikira” ucap Gusto.