Hot Borneo

Pagi Ini Banjir Mulai Merendam Martapura, Warga Bersiap Mengungsi

apahabar.com, MARTAPURA – Banjir mulai merendam sejumlah titik di wilayah Martapura, Kabupaten Banjar, Jumat (11/3) pagi….

Kondisi banjir di Desa Murung Kenanga, beberapa rumah warga sudah terendam, Kamis (10/3). Foto-istimewa.

apahabar.com, MARTAPURA – Banjir mulai merendam sejumlah titik di wilayah Martapura, Kabupaten Banjar, Jumat (11/3) pagi.

Situasi ini disebabkan oleh debit Sungai Martapura yang meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam dua pekan terakhir.

“Kalau dilhat cuaca seperti ini dan airnya terus naik, paling lambat besok sudah mengungsi karena memikirkan anak,” kata Rizkia (24), warga Bincau, RT 12.

Di sekitar tempat tinggal Rizkia, air naik secara perlahan sejak empat hari lalu. Lalu pada Kamis (10/2) kemarin, banjir mulai menggenangi halaman.

Kekhawatiran warga cukup beralasan. Apalagi sejak subuh hingga pagi ini, wilayah Martapura masih diguyur hujan ringan.

Saat ini banjir mulai merendam beberapa desa, seperti Bincau, Tunggul Irang, Murung Kenanga, Murung Kenanga, Kelurahan Murung Keraton, dan wilayah lainnya di dataran rendah daerah aliran sungai (DAS) Martapura.

Beralih ke Desa Murung Kenanga. Sejak Kamis kemarin, rumah warga yang berada di dataran rendah sudah mulai terendam banjir.

Sopiah, warga setempat menuturkan rumahnya acapkali tergenang banjir dan harus siaga untuk menyelamatkan perabotan rumah tangga agar tidak terendam, termasuk harus mewaspadai arus listrik agar tidak terendam.

“Dalam setahun sampai lima kali terendam," ucapnya.

Sopiah mengakui bangunan rumahnya memang berlokasi di dataran rendah, sehingga lebih awal terendam dibanding rumah warga lainnya, dan ia pun sudah terbiasa dengan banjir.

Terkait cuaca yang tidak menentu saat ini, Kepala Pelaksana BPBD Banjar Ahmad Solhan beberapa waktu lalu mengimbau agar masyarakat selalu waspada. Karena hujan dan angin kencang masih berkemungkinan terjadi sampai akhir Maret ini.

Pada Senin (28/2) lalu, hujan deras disertai angin puting beliung bahkan memporak porandakan sekitar 150 rumah di Kecamatan Sungai Tabuk.