Kalsel

P2TP2A Sorot Keberadaan Badut di Banjarmasin Diduga Korban Eksploitasi Anak

apahabar.com, BANJARMASIN – Dugaan eksploitasi anak di bawah umur mengemuka terkait keberadaan badut di Kota Banjarmasin….

Oleh Syarif
Marak badut di Banjarmasin mendapat perhatian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Foto-dok/apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN - Dugaan eksploitasi anak di bawah umur mengemuka terkait keberadaan badut di Kota Banjarmasin.

Para badut beraktivitas menggunakan kostum badut ditambah pengeras suara. Para badut ini berada di perempatan jalan yang terdapat traffic light atau lampu merah.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mendalami dugaan adanya eksploitasi anak.

"Anggota kami sudah memberikan penyuluhan dan nasihat," ujar Plt Kepala Bidang P2TP2A Banjarmasin Edy Tasmin kepada apahabar.com.

Edy menerangkan bahwa menerima laporan dugaan eksploitasi terhadap anak yang bekerja sebagai badut jalanan.

Hal ini karena P2TP2A membuka penerimaan pengaduan perihal kekerasan anak dan perempuan.

Untuk itu, kasus tersebut dalam proses penyelesaian penanganan. Di antaranya mediasi dan sebagainya.

Semua ini, kata dia untuk tidak memihak segala lini antara pelapor dan independen yang melakukan perlindungan terhadap korban.

"Kami tidak boleh memberikan putusan dan intimidasi karena kita perlindungan bukan pengadilan," ucapnya.

Di sisi lain, Edy menuntut pihak Satpol PP Banjarmasin perihal dugaan eksploitasi terhadap anak di bawah umur.

Pasalnya, P2TP2A tidak berani mengira ke arah itu.

"Kan mereka menduga jadi seterusnya bagaimana. Apakah itu eksploitasi atau mengoordinir saja," pungkasnya.

Wow, Penghasilan Bocah Badut Jalanan di Banjarmasin Lampaui Gaji Pegawai