Pemilu 2024

OSO Sebut Eks Kader Hanura Titipan Wiranto Takkan Laku di Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO menyebut mantan kader partainya yang dipecat dan kini dititipkan Wiranto ke partai lain takkan laku

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) bersama kadernya tiba di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO menyebut mantan kader partainya yang dipecat dan kini dititipkan Wiranto ke partai lain takkan laku di Pemilu 2024.

Bahkan OSO mengaku heran dengan PPP dan Partai Gerindra yang memberikan slot bacaleg untuk gelaran Pileg 2024.

"Kalau ada yang dipecat di Hanura terus dijual-jual ke mana aja nggak laku juga, bodoh juga orang yang mau terima," kata OSO usai pendaftaran bacaleg Partai Hanura di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Rabu (10/5).

Baca Juga: Partai Hanura Resmi Daftarkan Bacaleg ke KPU!

OSO menambahkan Partai Hanura di bawah kepemimpinannya sah secara hukum, sehingga berhak menyertakan siapa caleg yang didaftarkan ke KPU.

"Begini Partai Hanura itu sah secara hukum, yang disahkan oleh Kemenkumham, yang disahkan oleh KPU, itulah yang berhak menyatakan siapa calon yang berpihak dan dipilih oleh partai Hanura," ujarnya.

Baca Juga: Hanura Klaim 32 Persen Perempuan Didaftarkan Jadi Bacaleg di Pemilu 2024

Lebih lanjut, OSO meyakini langkah Wiranto yang mendistribusikan mantan kader Hanura ke partai lain tak akan mempengaruhi soliditas partai. 

"Tidak akan pernah mengganggu, Hanura tetap solid," imbuh dia.

Bahkan OSO mengeklaim banyak kader-kader partai lain yang bergabung dengan Partai Hanura.

"Ada dari NasDem, ada dari PPP, Gerindra ada juga, dari PKB ada juga, dari Golkar ada, yang banyak PKPI rombongan itu," ungkap dia.

Baca Juga: Tiba di PPP, Wiranto Berikan Nama Legislatif Potensial Eks Hanura

Bahkan ratusan ulama dan kiai juga bergabung dengan Partai Hanura.

"Sedikit-sedikitnya ada 280 kiai yang mendaftar di Partai Hanura dan juga dari unsur-unsur agama yang lain," sambung dia.

"Jadi terus terang saja politik ini harus cair, politik ini harus dimiliki oleh rakyat, semuanya bangsa Indonesia yang turut serta di dalam pemilu, ini jadi jangan cari-cari panggung itu dipikirin," pungkasnya.