Kalsel

Orpit Jembatan di Mataraman Putus, Akses ke Hulu Sungai Mulai Dilalui Warga

apahabar.com, MARTAPURA – Sempat lumpuh total, akses jalan nasional di Jalan Ahmad Yani, Km 55, Mataraman,…

Kapolres AKBP Andri Koko bersama sejumlah personelnya mengamankan lokasi sekitar Jembatan Sungai Salim, Mataraman, Km 55, Martapura, Kamis (14/1). Foto: Dok.Humas Polres Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Sempat lumpuh total, akses jalan nasional di Jalan Ahmad Yani, Km 55, Mataraman, Martapura, mulai bisa dilalui warga, Kamis (14/1) sore.

“Sementara bisa dilewati untuk pejalan kaki,” ujar Sekretaris Daerah Banjar M Ilman, dihubungi apahabar.com.

Pemasangan pelat baja sebagai langkah darurat guna para pejalan kaki melewati jembatan tersebut.

“Material sheet pile sudah di lokasi. Proses pengerjaan perbaikan yang bersifat darurat agar bisa dilintasi,” jelasnya.

Perbaikan jembatan yang rusak akibat digerus air bah atau banjir ditargetkannya rampung hari ini juga.

Sejumlah pejalan kaki menapaki pelat baja yang berfungsi sebagai jembatan darurat di Jalan Ahmad Yani, Km 55, Mataraman, Kabupaten Martapura, Kamis (14/1) sore. Foto: Istimewa

Sebelumnya, Jembatan Sungai Salim di Km 55, Mataraman rusak karena diterjang banjir sejak Kamis (14/1) pagi.

“Diupayakan hari ini selesai. Direncanakan bila berjalan lancar sekitar jam 10 malam sudah bisa dilintasi. Dilakukan pemotongan sheet file dan pengelasan untuk naik dan turunnya ban,” ujarnya.

Pantauan apahabar.com, proses perbaikan oprit hingga saat ini masih berjalan.

Sore ini, Dishub Kalsel menargetkan jembatan sudah bisa dilalui kendaraan roda 2 mau pun 4.

“Ini masih proses, Insyaallah sore ini bisa selesai,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Kalsel, Rusdiansyah.

Kendati, Rusdi memberi catatan bahwa jembatan ini sementara hanya bisa diakses kendaraan roda 2 dan 4.

Sedang untuk alat berat atau kendaraan roda 4 ke atas seperti trailer diminta untuk bertahan terlebih dahulu.

“Cuma ada pembatasan lagi yang boleh lewat yang muatannya tidak banyak. Seperti trailer atau angkutan semen juga tidak bisa. Roda 6 tidak boleh. Kalau pikap, truk yang muatannya terbatas masih diperbolehkan,” jelasnya.

Selain itu, memang selain melalui jalan tersebut ada jalur alternatif lain. Yakni Jalan Sungai Puting Kabupaten Tapin.

Di mana jika dari arah Hulu Sungai pengendara bisa melewati Jalan Rantau menuju Margasari terus hingga keluar di bundaran Jembatan Rumpiang Kabupaten Barito Kuala. Pun, sebaliknya.

“Kalau mau cepat tak bisa menunggu sore bisa lewat Sungai Puting. Tapi kalau mau nunggu di sini juga bisa. Sore bisa saja. Ini masih proses pemasangan pelat oleh oleh Dinas PUPR,” jelasnya.

Namun, Rusdi memberikan catatan kembali untuk kendaraan berat tak mengambil jalur alternatif ini. Sebab dikhawatirkan berdampak terhadap jalur alternatif tersebut.

“Mau bagaimana lagi, takutnya kalau ada apa-apa lagi di sana. Ya istirahat saja dulu. Jangan dipaksakanlah,” harapnya.

Lebih jauh Rusdi mengungkapkan bahwa, dari pendataan kerusakan terparah hanya terjadi di jembatan tersebut. Sementara untuk di lokasi lain masih tergolong aman.

“Yang paling krusial sekali di sini, karena oprit-nya putus sekitar 2 meter, jadi kendaraan roda 2 dan 4 tidak bisa melintas sama sekali,” bebernya.

Pantauan terkini, kendara roda empat, roda dua, hingga trailer mengular di areal Jembatan Sungai Salim. Sebagian ada yang terpaksa putar balik.

“Untuk pengguna jalan sementara ini harus memutar balik karena jembatan penghubung ambruk diterjang banjir,” tutur Kanit Sabhara Polsek Mataraman Iptu Upang.

Tak hanya itu, Iptu Upang mengatakan, jalan pintas yang biasanya dilalui oleh warga seperti di Tanah Habang dan lainnya juga sudah tergenang oleh air.

“Jalan-jalan lainnya juga tidak bisa dilewati karena sudah digenangi oleh air,” ungkapnya.

Hingga saat ini, petugas masih terus mengelas dan memasang sheet pile, meski hujan terus mengguyur Kecamatan Pengaron, hingga Mataraman.

Dilengkapi oleh Al-Madani