Oprit Jembatan Gerilya Banjarmasin Turun Sebabkan Banyak Pengendara Jatuh

Kondisi Jembatan Gerilya Banjarmasin viral di media sosial belakangan ini.

Kondisi oprit Jembatan Gerilya Banjarmasin yang turun menyebabkan puluhan pengendara jatuh. Foto-apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN - Kondisi Jembatan Gerilya di Kelayan Timur, Banjarmasin Selatan viral di media sosial belakangan ini.

Sebuah video memperlihatkan keadaan oprit Jembatan Gerilya Banjarmasin yang turun beredar di media sosial Instagram.

Turunnya oprit jembatan yang diresmikan akhir 2020 itu lalu lantas dikeluhkan oleh warga setempat.

Sebab menurut penuturan warga, kondisi tersebut kerap kali membuat sejumlah pengendara sepeda motor jatuh.

Salah seorang warga, Tati mengungkapkan, setiap kali hujan turun, pasti ada saja pengendara yang jatuh di jembatan tersebut.

"Mungkin mereka kaget, saat hendak menuruni jembatan tapi ada bagian yang renggang. Akibatnya seperti menabrak lobang," katanya, Senin (7/11).

Tidak hanya itu, berdasarkan pengakuan setiap pengendara motor yang jatuh itu, mereka tidak bisa mengendalikan motornya ketika menuruni jembatan.

"Rata-rata karena ban mereka selip. Katanya posisinya terlalu miring ditambah lagi jalan licin sehabis hujan," ujarnya.

Diungkapkannya, jika korban jatuh akibat hal tersebut cukup banyak. 

"Kira-kira sudah ada puluhan terhitung sejak oprit pertama kali turun," sebutnya.

Bahkan, menurut Tati, korban yang jatuh itu kadang-kadang ada yang menderita luka cukup serius. Seperti bibir robek hingga patah gigi.

Pantauan di lapangan, di dekat oprit yang turun, kini ditaruh barrier (alat pembatas). Fungsinya agar pengendara tidak melewatinya.

"Pembatas di jembatan itu baru saja di letakan di sana. Itu pun setelah ada orang yang memakai pakaian dinas [ASN] yang juga jatuh ketika menuruni jembatan. Kemudian orang itu langsung mengambil foto jembatan," ungkapnya.

"Tidak lama setelah itu ada petugas datang untuk menaruh pembatas jalan. Mungkin fungsinya agar pengendara lebih berhati-hati," imbuhnya.

Sayangnya. Barier yang diletakan di sisi jembatan sebelah Jalan Kelayan A itu masih kurang efektif. Pasalnya meski barier itu sudah ada, oprit jembatan yang dianggap warga tersebut masih saja membuat pemotor jatuh.

"Pokoknya setiap kali hujan pasti ada pengendara motor yang jatuh," tukasnya..

Kendati demikian, kondisi oprit jembatan yang turun kini sudah ditambal dengan aspal. Bagian penghubung oprit dan badan jembatan yang sudah berjarak pun sudah ditutupi dengan cairan aspal.

Kata Tati, perbaikan tersebut baru dilakukan petugas dari Pemkot Banjarmasin pada paginya.

"Mungkin akibat video keluhan warga yang mengeluhkan kondisi jembatan di medsos itu viral. Makanya diperbaiki," tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bidang Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Dedy Hamdhani mengakui bahwa keluhan warga tersebut memang benar adanya. 

"Laporan itu masuk hari Sabtu. Karena kemarin libur jadi baru bisa kita tangani pada Senin pagi tadi," bebernya saat ditemui awak media.

Karena itulah pihaknya langsung melakukan penanganan dengan melakukan pelapisan aspal di bagian oprit jembatan.

Ia menyebut, penyebab kerusakan di bagian oprit tersebut masih sama dengan jembatan-jembatan lain. Yakni kondisi tanah yang sangat rawan dengan pergerakan tanah.

"Tanah di Banjarmasin ini kan jenisnya rawa yang labil dan sangat gampang terpengaruh dengan pasang surut air," jelasnya.

"Apalagi intensitas fase pasang surut air di daerah sana [kawasan Kelayan] sangat tinggi, sehingga tanah di bagian sekitar jembatan masih ada terjadi konsolidasi di bawah bagian oprit," tambahnya.

Ia menekankan bahwa yang rusak ini bukan struktur atau bagian badan jembatan. Namun hanya bagian oprit atau yang biasa disebut dengan jalan pendekatnya saja yang mengalami penurunan.

Apakah penanganannya hanya dengan melapis aspal saja?

Terkait hal itu, Dedy mengakui, tidak menutup kemungkinan kondisi serupa akan kembali terjadi di bagian opritnya.

"Jika terjadi penurunan lagi, maka akan kita lapis lagi bagian aspalnya. Dan sekarang sudah kita lakukan itu pada bagian-bagian yang mengalami penurunan," ujarnya.

"Insyaallah jembatan di sana [Jembatan Gerilya] sudah aman," sambungnya meyakinkan.

Dedy mengaku, dalam anggaran perubahan saat ini, pihaknya sudah memiliki anggaran untuk penanganan pada seluruh oprit jembatan yang ada di Kota Banjarmasin yang posisinya kurang nyaman misalnya.

"Anggaran untuk tahun ini, tapi tidak sekaligus semua tapi kita lihat yang agak parah kondisinya langsung kita lapis," tandasnya.