Beras Oplosan

Oplos Beras Bulog dengan Beras Lain, Dimasukkan ke Kemasan Premium

Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menyebut dugaan adanya oknum pedagang yang mengoplos beras Bulog dengan beras lainnya.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (tengah) bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kiri) dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo (kanan) melakukan peninjauan di gudang beras Food Station, Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menyebut dugaan adanya oknum pedagang yang mengoplos  beras Bulog dengan beras lainnya, lalu dimasukkan dalam kemasan premium.

Pamrihadi memastikan pedagang tersebut tidak membeli beras dari PT Food Station Tjipinang Jaya. Saat ini temuan tersebut sedang diperiksa kembali oleh satgas pangan dan aparat hukum.

"Waktu kemarin kami melakukan inspeksi bersama Bulog. Temuannya ada oknum pedagang yang diduga mencampur beras Bulog dengan beras lain dan dijual premium," kata Pamrihadi di Jakarta, Sabtu (4/2).

Kemudian, lanjut dia, jika terbukti maka pedagang tersebut akan dikeluarkan dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Baca Juga: Harga Beras Naik, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar

"Untuk hukuman menjadi kewenangan aparat penegak hukum. (Tapi) kalau terbukti tindak pidana, maka sewa gudang akan kami hentikan," tegas Pamrihadi.

Dari sejumlah pedagang yang menyewa gudang di PIBC, kata Pamrihadi, hanya satu pedagang yang ketahuan mencampur beras Bulog. Namun jelasnya, Satgas Pangan akan memastikan kembali beras yang dicampur itu beras Bulog atau bukan.

"Pedagang yang mengoplos tidak membeli beras dari Food Station. Kalau melalui Food Station ada mekanismenya, pedagang wajib membuat surat pernyataan untuk tidak menjual di atas Rp8.900, tidak mencampur atau mengoplos dan tidak menyalahgunakan penyaluran beras bulog," terang Pamrihadi.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) melakukan sidak ke gudang milik PT Food Station Tjipinang Jaya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2).

Baca Juga: Mendag Zulkifli Ingatkan Pedagang Tidak Jual Beras Oplosan

Hasilnya, ia mendapati karung beras impor ukuran 50 kilogram dan tumpukan karung beras merek lokal ukuran kecil dalam keadaan kosong pada dua gudang.

Buwas menduga karung beras untuk operasi pasar yang merupakan beras premium dijual dengan harga medium. Sementara beras yang dipindahkan ke karung beras lokal lalu dijual seharga beras premium.

"Ini beli dari saya Rp8.300, dipindahkan ke situ jadi Rp12 ribu. Dijual Rp12 ribu, karena dianggap ini adalah produksi dalam negeri," pungkas Buwas.