Kalsel

Operasi Zebra Intan 2019 Dimulai, Kecelakaan di Kalsel Masih Tinggi

apahabar.com, BANJARMASIN – Faktor buruknya disiplin berlalu lintas dan minimnya kesadaran pengguna jalan dalam menaati peraturan…

Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Muji Ediyanto menyematkan pita kepada anggota tanda dimulainya Operasi Zebra 2019. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Faktor buruknya disiplin berlalu lintas dan minimnya kesadaran pengguna jalan dalam menaati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas, menjadi pemicu utama kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kalimantan Selatan.

Bahkan dalam catatan Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel, ratusan nyawa orang melayang sia sia hingga memasuki kuartal ke III tahun 219 ini.

Dalam catatan itu juga disebutkan, sejak awal Januari hingga 23 Oktober 2019 ini, Polda Kalsel mencatat sebanyak 588 kasus kecelakaan lalu lintas. Angka tersebut setiap alami peningkatan sedari kuartal pertama hingga ketiga.

Setidaknya deretan kecelakaan tersebut berhasil memakan korban meninggal dunia sebanyak 280 orang, luka berat 95 orang, luka ringan 565 orang.

Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Muji Ediyanto, kecelakaan terjadi didominasi oleh kendaraan roda dua yang diakibatkan oleh kelalaian pengemudi yang tidak konsentrasi saat berkendara.

“Kecelakaan lalu lintas telah banyak merenggut nyawa manusia dan mengakibatkan kerugian yang besar bagi pihak korban. Nyawa manusia akan dipertaruhkan hanya dalam hitungan detik ketika lakalantas terjadi. Peristiwa ini dipengaruhi akibat rendahnya kesadaran pengguna jalan," kata Kombes Pol Muji Ediyanto kepada apahabar.com di ruang kerjanya, Rabu siang.

Melihat faktor manusia sebagai mayoritas pemicu lakalantas, menurut Muji, maka upaya polisi untuk memberikan sanksi hukum bagi seseorang yang mengemudi sambil menggunakan telepon seluler dan atau sambil merokok, bisa dipahami dan berikan patut diapresiasi.

“Faktanya, menggunakan telepon dan atau merokok saat mengemudi jelas mengganggu konsentrasi dan akibatnya menimbulkan kecelakaan yang bukan saja mengancam keselamatan dirinya, akan tetapi juga keselamatan orang lain,” tandasnya.

Menurut Muji, walaupun sosialisasi keselamatan berlalu lintas sering dilakukan jajaran Polda Kalsel, tetapi masih banyak pengguna jalan yang tidak mentaati peraturan rambu-rambu lalu lintas.

"Masih banyak pengemudi roda dua yang tidak memakai helm, menerobos lampu merah dan melawan arus, sedangkan kendaraan roda empat yang seharusnya kalau pelan mengambil jalur sebelah kiri tetapi masih saja mengambil jalur sebelah kanan," ungkap mantan Dirlantas Polda Maluku Utara itu.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat dan pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk mematuhi peraturan dan rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.

“Tertib dalam berlalu lintas bukan hanya untuk menghindari operasi yang digelar petugas, namun untuk keselamatan diri dan kenyamanan saat berkendara sehingga tercapainya ketertiban berlalu lintas,” pungkas Muji.

Baca Juga:Operasi Zebra Dimulai, Kapolres Banjarbaru: Patuhi Lalu Lintas

Baca Juga:Operasi Zebra Intan 2019, Polres Batola Tekan Angka Lakalantas

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Syarif