Debat Capres

'Omon-Omon' Plesetan atau Ancaman Prabowo untuk Anies?

'Omon-Omon' sedang viral di X, dulu Twitter. Ungkapan itu terlontar ketika Capres 02 Prabowo Subianto membalas Capres 01 Anies Baswedan.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan). Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - 'Omon-Omon' sedang viral di X, dulu Twitter. Ungkapan itu terlontar ketika Capres 02 Prabowo Subianto membalas Capres 01 Anies Baswedan.

Momen panas tersaji dalam debat capres ketiga garapan KPU di Istora Senayan, Minggu malam (8/1). Ungkapan 'Omon-omon' lalu terlontar. Tepatnya ketika Prabowo menjawab kritikan Anies soal anggaran Kementerian Pertahanan.

Anies melihat Kementerian Pertahanan tak produktif bila menggunakan anggaran untuk membeli alat perang bekas.

Prabowo lalu membalas Anies dengan berkata Capres 01 itu tak paham soal pertahanan. Prabowo kemudian berkata di zaman Soekarno dulu banyak alat perang bekas. Termasuk pesawat tempur MIG hibah dari Rusia.

"Kalau benar masuk akal saya setuju, kalau omon-omon ya kumaha," jelas Prabowo.

Baca Juga: 'Omon-Omon,' Plesetan Prabowo di Debat Capres yang Jadi Viral di Medsos

Bukan sekali itu saja. Sebelumnya Prabowo juga memakai ungkapan itu ketika menanggapi Anies soal kepemimpinan Indonesia di mata dunia.

"Jadi, leadership apakah negara, apakah perorangan, tapi terutama juga negara, harus dengan contoh. Ing Ngarso Sung Tulodo. Kita mau mimpin, kita mau bawa agenda, kita mau cerita itu cerita, omon, omon-omon. Tak bisa," ujar Prabowo.

Kata omon-omon lalu secepat kilat menjadi trending di media sosial. Bahkan sampai malam ini. Laman media X dipenuhi dengan komentar macam-macam soal omon-omon.

Redaksi apahabar.com kemudian menghubungi sejumlah tim sukses Prabowo. Namun sampai kini tak mendapat jawaban.

Baca Juga: Anies dan Ganjar Kompak Serang Prabowo

Baca Juga: Bupati Tanah Bumbu Membelot ke Prabowo, PKB: Sudah Didisplinkan

Media ini kemudian melakukan penelusuran. Hasilnya, di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tak menemukan arti omon-omon.

Saat media ini melakukan penelusuran di mesin Google pada Senin (8/1) pukul 01.00 Wib, pencarian teratas yang muncul adalah omon-omon dalam bahasa Uzbek. Artinya: jaga keselamatan. 

Foto: tangkapan layar/Google

Namun memasuki pagi, pencarian omon-omon yang semula merujuk bahasa Uzbek tersingkir oleh sederet pemberitaan media.

Pencarian arti omon-omon dalam bahasa Uzbek kini hanya bisa dilakukan secara manual. Atau langsung menuju ke laman Google Translate.

Lantas apakah ungkapan omon-omon bisa diartikan sebagai ancaman Prabowo ke Anies?

Baca Juga: PDIP Sanggah Prabowo Sebut Era Bung Karno Pakai Alutsista Bekas

Antropolog Universitas Lambung Mangkurat, Nasrullah meragukannya. Ia menduga omon-omon hanya plesetan dari 'omong-omong'.

"Mungkin plesetan omong-omong saja. Itu akan diketahui dari frasa atau kalimat sebelum dan sesudahnya," jelasnya.

Nasrullah melihat frasa 'omon-omon' tidak pas jika dikaitkan dengan kata bernada ancaman.

"Ini lebih ke plesetan omongan saja," jelasnya.

Baca Juga: Meutya Hafid Puji Prabowo Soal Tak Terpancing Buka Data Pertahanan

Apalagi dengan mesin translate apa saja bisa masuk selama terdeteksi oleh mesin penerjemah.

Dalam konteks ini, ia melihat kebetulan saja omon-omon memiliki terjemahan. Khususnya dalam bahasa Uzbek.

"Kata apa saja bisa masuk di Google Translate. Tapi coba lihat, relevan apa tidak konteksnya," jelasnya.

"Apalagi menggunakan bahasa Uzbek. Rasanya jauh," sambung mahasiswa Doktoral Antropologi Universitas Gadjah Mada ini.

Baca Juga: Anies Baswedan Sentil Prabowo: Ada Ordal di Kemenhan

Baca Juga: Zairullah Mundur Setelah Dukung Prabowo, PKB Kalsel Jalan Tanpa Kepala

Beda, sambung Nasrullah, kalau kata itu serapan dari bahasa Arab, Belanda, Spanyol atau Inggris.

"Kalau serapan dari bahasa yang pengaruh kolonial mungkin cocok. Apalagi kalau bahasa daerah," jelasnya.

Nasrullah pun cenderung melihat omon-omon lebih berarti 'omong-omong' atau 'sekadar bicara'.

"Agak relevan secara kontekstual. Sebab selama ini Anies dianggap sebagai pandai bicara saja," pungkas Nasrullah.