News

Omicron Belum Usai, WHO Kembali Umumkan Varian Baru Covid-19 Bernama Deltacron

apahabar.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengumumkan adanya Covid-19 varian baru bernama deltacron. WHO…

Gambar pertama varian omicron dirilis oleh pakar dari ANSA, Italia. Peneliti membandingkan mutasi yang terjadi pada spike protein omicron dibandingkan dengan varian delta. Varian deltacron kini telah terkonfirmasi keberadaannya. Foto-ANSA via Republika.co.id

apahabar.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengumumkan adanya Covid-19 varian baru bernama deltacron.

WHO mengingatkan semua orang harus wasapada, pasalnya serangan dari varian omicron belum lagi usai melanda dunia.

Melansir Okezone.com, WHO menyebutkan varian deltacron merupakan kombinasi dari delta dan omicron. Jenis ini telah ditemukan beredar di beberapa negara Eropa.

Menurut WHO, varian baru covid-19 ini telah terdeteksi di Prancis, Belanda, dan Denmark.

Studi yang dipublikasikan di situs penelitian MedRxiv menemukan dua infeksi yang melibatkan varian deltacron berbeda yaitu kombinasi materi genetik yang ditemukan pada delta dan omicron.

“Selama pandemi SARS-CoV-2, dua varian atau lebih telah beredar bersama selama periode waktu yang sama dan di wilayah geografis yang sama. Ini menciptakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian ini,” kata Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infection di Marseille, Prancis, penulis utama studi tersebut, dikutip dari Times of India, Sabtu (12/3).

Meski demikian, para ahli mengatakan terlalu dini untuk mengkhawatirkan varian deltacron. Namun, Maria van Kerkhove dari WHO mengimbau harus tetap waspada dengan serangan covid-19 jenis baru ini.

Dia juga mengatakan di tempat-tempat deltacron telah terdeteksi jumlahnya sangat rendah. “Kami belum melihat perubahan dalam tingkat keparahannya. Tetapi, ada banyak penelitian yang sedang berlangsung,” katanya.

Perlu diketahui, rekombinasi virus yaitu ketika setidaknya dua genom virus menginfeksi sel inang yang sama dan bertukar materi genetik selama replikasi, untuk menghasilkan keturunan virus yang memiliki beberapa gen dari kedua galur induk. Dikatakan umum pada virus corona karena cara genom RNA mereka diduplikasi.