kesehatan

Olahraga Tetap Boleh Dilakukan meski Cuaca Panas

Cuaca di banyak wilayah di Indonesia sedang panas. Tapi ternyata, menurut kesehatan, olahraga tetap perlu dilakukan.

Berolahraga tetap perlu dilakukan meski cuaca panas. Foto: torwai/istock photo

apahabar.com, JAKARTA - Cuaca di banyak wilayah di Indonesia sedang panas. Tapi ternyata, menurut kesehatan, olahraga tetap perlu dilakukan.

Tapi ada cara agar olahraga yang dilakukan di tengah cuaca panas jadi tak membahayakan. Salah satunya adalah membuat tubuh tetap selalu terhidrasi.

Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.Pk(K), MPH membagikan sejumlah kiat untuk tetap menjaga kebugaran tubuh di kala cuaca panas seperti saat ini.

Astuti mengatakan, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga penting dilakukan. Meskipun cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya Jabodetabek sedang panas, kegiatan berolahraga tetap diperbolehkan untuk dilakukan.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut menyarankan untuk selalu memperhatikan konsumsi air, baik air mineral maupun minuman berelektrolit agar tubuh tidak kekurangan cairan. Konsumsi air saat berolahraga maupun aktivitas lainnya dinilai penting, terutama cuaca panas seperti saat ini.

Baca Juga: Jalan Kaki, Olahraga Paling Efektif untuk Obesitas

Olahraga di rumah diyakini mampu tingkatkan imunitas. Foto-ilustrasi/iStockphoto

“Jangan lupa (untuk) mengganti cairan tubuh agar tetap terhidrasi,” kata dokter spesialis patologi klinik tersebut, Minggu (8/10).
Lakukan Olahraga di Pagi dan Sore Hari

Dia juga mengatakan berolahraga di luar ruangan saat kondisi cuaca tidak menentu seperti ini tetap diperbolehkan.

Supaya tubuh tidak terlalu banyak kehilangan cairan karena cuaca yang panas, sebaiknya lakukan olahraga di waktu-waktu tertentu saat cuaca lebih sejuk, yakni waktu pagi sebelum pukul 10:00 ataupun sore dan malam hari.

Saat berolahraga, pastikan tubuh dalam kondisi sehat dengan detak jantung normal. Detak jantung dapat dikatakan normal saat berolahraga, misalnya berlari, jika berada di angka 124-151 bpm.

Ketika detak jantung sudah melebihi 151 bpm, sebaiknya periksakan diri ke dokter atau ahli untuk memastikan kesehatan tubuh.

“Jadi, kalau lari (ada keluhan), ‘dok, saya kok heart rate (detak jantung)-nya tinggi banget ya,‘ nah, itu nanti bisa dicek (ke dokter ahli),” kata Astuti menegaskan.