Info Kesehatan

Olahraga pada Bayi, Sarana Stimulasi Perkembangan Motorik si Kecil

Olahraga atau aktivitas fisik sangat diperlukan di masa tumbuh kembang anak-anak, tak terkecuali pada bayi. Kenali cara yang tepat untuk perkembangan si kecil.

Olahraga dan Aktifitas Fisik pada Bayi, Stimulasi Kemampuan Motorik Sejak dini. Foto: Freepik

apahabar.com, JAKARTA - Olahraga atau aktivitas fisik sangat diperlukan di masa tumbuh kembang anak-anak, tak terkecuali pada bayi.

Bayi dan anak-anak adalah bagian terpenting dalam menyemurnakan tumbuh kembang si kecil.

Selain memberikan asupan gizi yang baik, olahraga juga berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mentalnya.

Olahraga pada anak-anak dibedakan secara kategori usia, mulai dari di bawah satu tahun, 1 hingga 4 tahun, 5 hingga 10 tahun, dan usia lanjut 11 hingga 21 tahun.

Baca Juga: Mengapa Hormon Berpengaruh pada Perubahan Emosi dan Kesehatan Mental?

Lantas bagaimana olahraga yang sesuai untuk bayi?

Prof. Rini Sekartini menjelaskan bahwa kegiatan olahraga untuk anak usia dibawah satu tahun disebut dengan aktivitas fisik yang menjadi sarana stimulasi bagi tumbuh kembang si kecil.

"Stimulasi ini bisa dijadikan sarana bermain dan belajar bagi si kecil, jadi memastikannya untuk bergerak aktif saat bayi," tutur Prof. Rini pada Media Briefing Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara daring, dikutip Sabtu (23/12).

Sebagai orang tua, sudah sepatutunya turut aktif mengajarkan dan mendampingi anak melakukan aktivitas fisik sejak di bawah satu tahun, yang berguna untuk merangsagn dan menstimulasi perkembangan motor kasarnya.

Ilustrasi Aktivitas Fisik Bayi dan Orang Tua. Foto: iStockPhoto

Baca Juga: Menu Sarapan Sehat, Bikin Kenyang, dan Cocok Turunkan Kolesterol

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu juga menjelaskan bahwa saat melakukan stimulasi tersebut perlu memperhatikan bayi di tempat yang aman.

Menurutnya, perlu memfasilitasi aktivitas fisiknya serta tidak menghalangi bayi untuk bergerak baik gerakan motorik kasar atau lainnya.

"Kalau kita lihat di tahapan perkembangan, si bayi melakukan terlentang, tengkurap, duduk, merangkak dan berjalan, itu semua aktivitas fisik, sehingga harus distimulasikan sejak dini," ucapnya.

Durasi melakukannya pun cukup beragam, Prof Rini mengungkapkan bahwa dapat melakukan sekitar satu menit untuk menstimulasi si kecil.

Baca Juga: Tips Merawat Kuku Agar Sehat dan Tampak Bening, Bikin Pede Maksimal

Aktivitas fisik di bawah satu tahun dapat dilakukan pemantauan terhadap hal yang dilakukannya, yang melibatkan motor kasar dan motor halus.

Sehingga pada usia 12 bulan, bayi sudah bisa berdiri, berjalan merambat, hingga meraih mainannya yang agak jauh. Hal ini dapat dipantau dan didampingi oleh orang tua atau orang dewasa lainnya.

"Memang secara alamiah, anak bisa tengkurap dan lainnya, tapi tetap harus dilakukan stimulasi perkenalan agar anak lebih terbiasa dengan aktivitas fisik tersebut," kata Prof Rini.

Hal ini bermanfaat tak hanya secara fisik bagi si kecil, tapi juga mempengaruhi kesehatan psikologisnya, termasuk dalam meningkatkan kepercayaan diri di masa anak-anak.