Tak Berkategori

Oknum Guru di Balikpapan Diduga Cabuli 13 Murid, Polda Kaltim Baru Terima 4 Laporan

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus dugaan pencabulan yang terjadi di salah satu lembaga pendidikan di kawasan Balikpapan…

Oleh Syarif
Ilustrasi pencabulan. Foto-Pixabay

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus dugaan pencabulan yang terjadi di salah satu lembaga pendidikan di kawasan Balikpapan Utara terus diselidiki Polda Kaltim. Melalui Ditreskrimum Polda Kaltim, jumlah korban cabul oleh oknum tenaga pengajar berinisial MF tersebut kini berjumlah 13 orang.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi mengatakan bahwa kasus ini baru memasuki tahap penyidikan. Hal ini setelah empat orang siswi di lembaga pendidikan tersebut telah menyampaikan laporannya.

“Dari sekitar 13 orang korbannya, baru 4 orang yang melapor ke Polda Kaltim. Mungkin yang lain masih malu. Tapi ini tetap akan di proses,” katanya pada Selasa (28/12) di Mapolda Kaltim.

Meski telah melapor, Polda Kaltim belum menetapkan terduga pelaku yakni oknum guru tersebut sebagai tersangka. Hal ini dikarenakan penyidik masih harus menunggu proses gelar perkara.

“Kasusnya sudah naik ke sidik, saksi-saksi sudah kami periksa,” tuturnya.

Dikatakan oknum guru tersebut diduga melakukan perbuatan cabul terhadap sejumlah muridnya. Subandi mengatakan bahwa ada kemungkinan jumlah korban bertambah.

“Mungkin, karena kan kondisi psikis dari korban ini mungkin yang membuat dia malu untuk melapor,” tuturnya.

Subandi juga mengatakan untuk penanganan kasus pencabulan memang sedikit rumit. Pihaknya harus dengan tenang dan sabar bersama psikologi dan pihak terkait dalam hal ini UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Balikpapan. Dibutuhkan waktu untuk memintai keterangan korban lantaran masih dalam kondisi trauma.

“Memeriksa anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Ya namanya anak-anak mungkin sedih dan nangis, nggak gampang periksa dia. Ini pun diperiksa sama Polwan saya dan Psikologis, tidak boleh banyak orang, karena kalau banyak orang dia malu nanti,” pungkasnya.

Diketahui kasus ini mulai mencuat saat korban melapor pada bulan Oktober 2021 lalu. Saat itu oknum berinisial MF juga membantah atas tuduhan terhadap dirinya. Ia mengatakan sikap yang dia tunjukkan ke murid-muridnya adalah bentuk rasa sayang dan keakraban terhadap murid-muridnya.