Megaproyek IKN

OIKN Pede Patok Target 80 Persen Pembangunan IKN Non-APBN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara diestimasikan menghasbiskan pembiaya

Di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal didominasi bangunan hunian berkonsep vertikal alias tower. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara diestimasikan menghasbiskan pembiayaan kurang lebih Rp466 triliun.

Meski begitu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan menargetkan sebanyak 80 persen pembangunan IKN tidak menggunakan pendanaan dari APBN. Keyakinan tersebut berkaca pada investor yang akan menanamkan modal secara jangka panjang di IKN.

"Melihat capaian sampai akhir Desember 2023, yakin 80 persen dana pembangunan Kota Nusantara non-APBN bisa terpenuhi," kata Kepala OIKN Bambang Susantono seperti dilansir Antara, dikutip Selasa (2/1).

Baca Juga: OIKN Janji Secepatnya Tumpas Tambang Ilegal di IKN

Baca Juga: China-Malaysia Siap Ikut Seleksi Bangun Hunian di IKN

OIKN akan mengoptimalkan dana pembangunan IKN dengan menjalin kemitraan pemerintah dengan swasta, serta melanjutkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Tak hanya itu, kata Bambang, OIKN juga akan membuka investasi sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Baca Juga: 15 Proyek akan Groundbreaking di IKN Awal Tahun 2024, Ini Daftarnya

Bambang mengungkapkan sepanjang 2023 sebanyak 23 investor dari dalam negeri telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) sebagai tanda mulai melakukan pembangunan di IKN. Adapun nilai investasi yang sudah terkumpul sebesar Rp41 triliun.

Adapun sederet investasi di IKN di antaranya sektor pengembangan energi hijau dan transportasi hijau, serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 50 mega watt (MW) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Nusantara.

Baca Juga: OIKN Tepis Tudingan Mahfud MD soal Belum Ada Investor di IKN

Kemudian sektor kesehatan di antaranya, pembangunan Rumah Sakit (RS), di antaranya RS Kementerian Kesehatan, RS. Hermina, RS Mayapada, dan RS Abdi Waluyo, sektor pendidikan antara lain, pembangunan Nusantara International School (NIS) dan revitalisasi SD Negeri 02 Sepaku.

"Selanjutnya sektor komersil di antaranya, pembangunan restoran, kafe, hotel, pusat perbelanjaan, serta prasarana transportasi udara penunjang Kota Nusantara,” pungkasnya.