Kalsel

Objek Wisata di Loksado HSS Kembali Ramai Dikunjungi

apahabar.com, LOKSADO – Berbagai objek wisata di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kini ramai…

Oleh Syarif
Wisatawan berdatangan mengunjungi Objek Wisata Air Panas Tanuhi di Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS. Foto-apahabar.com/Ahc27

apahabar.com, LOKSADO – Berbagai objek wisata di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kini ramai lagi dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu kawasan Loksado sempat ditutup untuk kunjungan wisatawan. Hal itu untuk meminimalisir terjadinya penularan Covid-19.

Pantauan apahabar.com Minggu (4/10) siang, di Desa Halunuk, belasan wisatawan mengunjungi berbagai objek wisata sungai, seperti Air Terjun Gugur Hidupan, hingga naik bamboo rafting.

Objek Wisata Air terjun Kilap Api di Desa Hulu Banyu, juga dikunjungi belasan orang wisatawan dari luar daerah.

“Kalau akhir pekan, ada saja yang berkunjung walaupun tidak terlalu banyak per harinya,” ucap Sekretaris Desa Hulu Banyu, Yusran.

Objek Wisata Air Panas Tanuhi, juga mulai ramai dikunjungi puluhan wisatawan. Baik untuk sekedar berfoto di area penginapan, maupun ada sebagian yang berendam di air panas.

Retribusi masuk objek wisata itupun sudah mulai dipungut, tiap orang dewasa dikenai biaya Rp 5.000 sesuai harga tertulis di karcis.

Siti Fatimah, seorang wisatawan asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), mengaku mengunjungi objek wisata itu hanya untuk sekedar berfoto di area penginapan.

“Karena desain bangunannya cukup instagramable, jika difoto dari halaman,” ujar wanita 21 tahun itu.

Kendati demikian, ia masih belum mengetahui alasan kolam renang yang bukan air panas, masih belum diisi air.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten HSS MK Saputra, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya telah mengizinkan Objek Wisata Air Panas Tanuhi dikunjungi wisatawan.

Akan tetapi, hanya membuka jasa penginapan atau resort di sana. Sedangkan kolam renang air dingin, masih belum bisa digunakan untuk wisatawan.

Sebab, bukan air yang mengalir dan tanpa campuran bahan khusus. Jadi, dikhawatirkan dapat menjadi media penularan Covid-19.

Sedangkan kolam air panas, diambil dari sumber mata airnya langsung, yang kemudian dialirkan kembali ke luar.

Wisatawan diminta menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.