Indonesia Emas 2045

Nusantaranomics, Kebangkitan Ekonomi Daerah Jelang Indonesia Emas 2045

Perkembangan ekonomi di Nusantara dilakukan oleh banyak etnis dengan melandaskannya pada sikap kekeluargaan, solidaritas sosial dan kearifan lokal maupun agama.

Tangkapan layar. Simposium dan Lokakarya Nasional Nusantaranomics dilaksanakan di Hotel Sahid, Jl. Jendral Sudirman No. 86, Jakarta. Foto: apahabar.com/Jekson Simanjuntak

apahabar.com, JAKARTA - Perkembangan ekonomi di Nusantara dilakukan oleh banyak etnis dengan melandaskannya pada sikap kekeluargaan, solidaritas sosial dan kearifan lokal maupun agama. Konsep itu dipopulerkan dengan sebutan Nusantaranomics.

Nusantaranomics, merupakan model pendekatan ekonomi politik heterodoks ala Indonesia yang memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep ekonomi solidaritas (The Solidarity Economy).

Dalam keterangan resmi yang terima apahabar.com, pada Senin (27/2) disebutkan, Nusantaranomics, salah satunya ditandai dengan lahirnya kewirausahaan genuine khas masyarakat Nusantara. Wirausaha sosial yang menekankan pada dimensi aktivitas kewirausahaan berbasiskan kebiasaan etnik (ethnic based entrepreneurial activities).

Adapun kelompok etnik berasal dari berbagai daerah yang bermigrasi ke kota-kota besar. Mereka kemudian membawa dan mengembangkan ciri khas aktivitas ekonominya. Dengan begitu, mereka dianggap sebagai bagian dari aktivitas ekonomi etnik tersebut.

Baca Juga: Berakar dari Lokal, IPB: Nusantaranomics Bukan Ide Final

Contohnya, etnik Minangkabau dengan warung Padangnya, etnik Jawa dengan warung Tegalnya, bisnis besi tua orang Madura dan batik dari Jawa Tengah, Solo hingga Yogyakarta," tulis panitia dalam keterangannya.

Ketika pemikiran ekonomi diletakkan dalam konteks sosial budaya saat ini. Hal itu mendesakkan adanya kebutuhan untuk membumikan ekonomi dalam konteks Indonesia.

Nusantaranomics, salah satunya ditandai dengan lahirnya kewirausahaan genuine khas masyarakat Nusantara. Foto: apahabar.com

Nusantaranomics menjadi jawaban karena dibangun berdasarkan konteks sosial budaya yang telah ada. Masa Pandemi adalah pertaruhan bagi pendekatan lama di bidang ekonomi yang dapat dianggap mengalami kegagalan dalam meresponnya.

Selama ini, pendekatan-pendekatan ekonomi yang digunakan telah melahirkan ketidakseimbangan ekonomi nasional dan ketimpangan ekonomi. Saat pandemi, terbukti pendekatan ekonomi yang dibangun atas mazhab lama tidak mampu menyelesaikan persoalan.

Baca Juga: Berlandaskan Nilai Lokal, Nusantaranomics Konsep Ekonomi Keindonesiaan

Nusantaranomics, salah satunya ditandai dengan lahirnya kewirausahaan genuine khas masyarakat Nusantara. Foto: apahabar.com

Terjadi de-globalisasi dan dunia kemudian menyerukan pentingnya the great-reset dalam pembangunan ekonomi. Inilah saatnya melakukan turning back dan menjadi momen terbaik untuk mengimplementasikan nusantaranomics.

Sebagaimana Pancasila yang digali dari tradisi dan kebudayaan bangsa, maka nusantaranomic menjadi implementasi ekonomi Pancasila. Karena pada dasarnya, praktik ekonomi nusantara merupakan upaya aktif bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.

Praktik model ekonomi seperti ini, jika tetap eksis akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju karena mampu beradaptasi di era digital dan mentransformasi dirinya untuk mencapai keseimbangan baru dalam percaturan ekonomi global.

Baca Juga: Tantangan 'Nusantaranomics' Temukan Realitas dalam Model Ekonomi

Karena itu, tak berlebihan Indonesia diramalkan bakal menjelma jadi negara dengan ekonomi yang menempati empat dunia tahun 2045.

Dilatar belakangi pemikiran itulah, Simposium dan Lokakarya Nasional Nusantaranomics digelar di Hotel Sahid, Jl. Jendral Sudirman No. 86, Jakarta pada Senin, 27 Februari 2023 pukul 08.00 – 16.30 WIB.