Nasional

NU Rekomendasikan Bisnis MLM Haram

apahabar.com, BANJAR – Nahdlatul Ulama merekomendasikan bahwa bisnis Money Game atau bisnis Multi Level Marketing (MLM)…

Presiden Jokowi didampingi Ketua PBNU Kh. Said Aqil Siroj saat membuka Munas Alim Ulama dan Konfrensi Besar NU di Banjar, Jawa Barat. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJAR – Nahdlatul Ulama merekomendasikan bahwa bisnis Money Game atau bisnis Multi Level Marketing (MLM) haram hukumnya. Rekomendasi tersebut berdasarkan hasil sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiyyah di Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU), di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Banjar, Jawa Barat, Kamis (28/2).

Dari hasil sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiyyah NU, ada tiga alasan yang mendasari rekomendasi tersebut.

“Tiga unsur keharaman, tipu daya, tidak ada kejelasan akad yang dijalankan atau ada syarat yang menyalahi prinsip akad jual-beli, ketiga motivasi transaksi tersebut adalah bonus, bukan barang yang dijual,” kata Koordinator Sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiiyah LBM PBNU, Asnawi Ridwan.

Sistem bisnis MLM merupakan salah satu topik yang dibahas dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU. Pembahasan mengenai hukum sistem bisnis MLM berlangsung pada pukul 09.00-18.00 WIB.

NU mensinyalir adanya pelanggaran terselubung yang berujung timbulnya korban dari bisnis MLM. Dugaan pelanggaran ini terlihat di berbagai platform bisnis MLM, baik secara tatap muka maupun digital, serta yang legal maupun tidak.

“Hukum bisnis money game model MLM, baik menggunakan skema piramida atau matahari, dan ponzi adalah haram,” jelas pemimpin sidang komisi bathsul masail, Asnawi Ridwan melalui keterangan tertulisnya.

Menurut Asnawi Ridwan, nantinya, rekomendasi sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiyyah mengenai hukum bisnis MLM akan dibacakan pada sidang pleno untuk diputuskan. Asnawi juga mengimbau masyarakat agar tidak ikut terjun ke bisnis tersebut.

“Khususnya nahdliyin dan umumnya masyarakat tidak lagi teperdaya oleh iming-iming money game. Sebab, perusahaan ini menjalankan bisnisnya dengan iming-iming menggiurkan. Mudaratnya itu tipu daya,” ujar Asnawi.

Menurut Asnawi, jaringan bisnis MLM ini hingga kini masih ada di tengah-tengah masyarakat. Dia berharap pemerintah dan lembaga terkait bisa menindaklanjuti keputusan Komisi Bahtsul Masail Waqiyyah.

“Ada beberapa bisnis yang berbasis MLM, tapi malah mendapat izin dari OJK. Kami sangat berharap agar tidak tebang pilih dan tumpul, aturan main yang disahkan harus diterapkan,” jelasnya.

“Harapan kami, MLM harus ditutup, karena semua bisnis berbasis MLM ini sudah terlalu banyak korban. Termasuk kasus seperti travel yang dulu itu,” imbuh Asnawi.

Munas Alim Ulama dan Konbes NU akan berakhir pada Jumat (1/3/2019). Rencananya, acara ini akan ditutup langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Editor: Budi Ismanto