Tak Berkategori

Normalisasi Sungai Banjarmasin Berlanjut, Ada Jembatan Terpaksa Dibongkar

apahabar.com, BANJARMASIN – Program normalisasi sungai Kota Banjarmasin kembali berlanjut, September ini. Sejumlah jembatan terpaksa dibongkar,…

Normalisasi sungai Banjarmasin kembali berlanjut, pembongkaran sejumlah jembatan terpaksa dilakukan. Foto-apahabar.com/dok.

apahabar.com, BANJARMASIN – Program normalisasi sungai Kota Banjarmasin kembali berlanjut, September ini. Sejumlah jembatan terpaksa dibongkar, kemudian dibangun menyesuaikan prototipe yang ada.

Sebelumnya program normalisasi sungai sempat dilakukan pasca banjir Kalsel. Banyak jembatan yang mengindahkan fungsi sungai terpaksa dibongkar.

Kini program itu kembali berlanjut. Setelah melalui proses, termasuk lelang, normalisasi sungai Banjarmasin menyasar dua lokasi. Sungai Veteran dan Ahmad Yani.

Anggaran yang sudah digelontorkan Pemkot Banjarmasin untuk pengembalian fungsi kedua sungai sebesar Rp 1,4 miliar. “Fokus pengerjaannya ada di Sungai Veteran dan Sungai Ahmad Yani. Nilai kontrak lelang lebih dari Rp1,4 miliar untuk dua sungai itu,” ujar Plt Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi, kepada apahabar.com, Jumat (3/9).

Doyo mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan rapat bersama Kepala Bidang di dinasnya. Mulai dari bidang sungai, hingga bidang jembatan.

“Lelang sudah dilakukan. Tapi tidak bisa selesai cepat. Kami perkirakan akhir Agustus sudah selesai, dan awal September ini sudah mulai kontrak. Artinya, pengerukan, pembongkaran bisa kembali dilakukan,” ucapnya.

Doyo menyebutkan terdapat lima jembatan pemukiman yang dibongkar dan kembali dibangun.

“Untuk jembatan perkampungan, yang terdata sementara ini ada lima jembatan yang bakal dibangun. Lokasinya di Jalan Ahmad Yani,” sebutnya.

Namun ia tidak merincikannya, termasuk jembatan yang bukan untuk pemukiman. Akan tetapi pihaknya nampaknya sudah memiliki tanda tiap jembatan yang bakal terdampak normalisasi sungai.

Disisi lain, tidak semua jembatan bangunan gedung (JBG) memiliki tanda silang dibongkar. Hal ini lantaran pemilik jembatan masih meminta waktu.

“Alasannya waktu itu, mereka perlu menyiapkan anggaran. Tapi, ketika kami sudah mulai aktif melakukan pembongkaran, maka akan kembali kami ingatkan lagi mereka,” janjinya.

Kendati demikian, Doyo tak menampik bahwa selama ini upaya normalisasi sungai memang terkesan terhenti. Namun, ia memiliki alasan untuk perihal tersebut.

“Kami menunggu proses dan ketentuan prosedur keuangannya. Program normalisasi sungai itu memang mesti dilelang,” jelasnya.

Dalam proses normalisasi sungai juga bakal ada penyiringan. Disusul peningkatan perbaikan jembatan menuju pemukiman yang bakal dibongkar atau ditinggikan sesuai dengan prototipe jembatan yang sudah dimilikinya.

Banjir Balikpapan, Aktivitas Kota Nyaris Lumpuh-Banyak Warga Terjebak