Tak Berkategori

Nisfu Sya’ban Jatuh Malam Esok, Apa Saja Amalannya?

apahabar.com, BANJARMASIN – Malam Nisfu Sya’ban atau malam pertengahan Bulan Sya’ban dalam penanggalan hijriyah menjadi malam…

Tuan Guru H Ahmad Qomuli. Foto-Alkaromah

apahabar.com, BANJARMASIN - Malam Nisfu Sya'ban atau malam pertengahan Bulan Sya'ban dalam penanggalan hijriyah menjadi malam istimewa bagi umat Islam. Biasanya, umat islam menggelar peribadatan di malam itu. Apa saja amalan yang biasa dikerjakan?

Menurut Tuan Guru H Ahmad Qomuli bin H Abdul Murad, pada malam Nisfu Sya'ban sebagaimana yang sudah rutin dilakukan di masyarakat adalah dimulai dengan shalat magrib berjemaah dilanjutkan dengan membaca yasin sebanyak 3 kali berturut-turut (dengan niat tertentu), shalat hajat, dan shalat tasbih.

Baca Juga: Cara Mudah Meyakini Isra Mikraj, Begini Penjelasan Syekh Mutawalli Asy Sya'rawi

"Urutannya mungkin berbeda-beda," ujar Guru Qomuli di majelis yang digelar di Masjid Alkaromah Martapura pada Jumat (19/4) malam.

Adapun untuk amalan pribadi pada malam itu, sambung Guru yang berkediaman di Desa Pesayangan Martapura tersebut, adalah membaca istigfar Nabi Yunus AS sebanyak 2375 kali.

istigfar nabi yunus

"Jangan kurang, jangan lebih. Membacanya dengan fasih. InsyaAllah dipanjangkan umur bertemu lagi dengan malam nisfu sya'ban di tahun kemudian (panjang umur). Itu di antara keutamaannya," jelas Guru Qomuli.

Malam nisfu sya'ban diterangkan pengajar di Pondok Pesantren Darussalam tersebut sebagai ajang pemanasan sebelum datangnya Ramadhan.

"Di malam nisfu sya'ban, kita memperbanyak ibadah dan menyedikitkan tidur di malam hari. Kemudian bersahur dan berpuasa untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan," jelas Guru.

Kesempatan tersebut, sambung Guru, jangan sampai disia-siakan. Beliau mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan kesempatan tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah.

"Mudah-mudahan Allah terima ibadah kita, amin," pungkas Guru Qomuli.

Baca Juga: Rasulullah Mengutamakan Kelembutan Hati di Atas Kemarahannya

Editor: Muhammad Bulkini