Kinerja Ekspor

Nilai Ekspor RI Agustus 2023 Turun 10,43 Persen Jadi US$ 22,15 Miliar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tengah terjadi tren penurunan nilai ekspor sebesar 10,43 persen secara tahunan (year to year/yoy).

Aturan devisa hasil ekspor direvisi oleh pemerintah untuk menambah cadangan devisa negara. Foto: Freepik

apahabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tengah terjadi tren penurunan nilai ekspor sebesar 10,43 persen secara tahunan (year to year/yoy).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menerangkan meski begitu kinerja ekspor mengalami kenaikan sebesar 6,76 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan September 2023. Kenaikan nilai ekspor tersebut mencapai US$ 22,15 miliar.

“Pada Oktober 2023 ekspor migas tercatat senilai US$ 1,37 miliar atau turun 2,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor non migas mengalami kenaikan 7,42 persen dengan nilai ekspor US$ 20,78 miliar,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (15/11).

Baca Juga: Bapanas Dorong UMKM Pangan Lokal Naik Kelas

Pudji menjelaskan kenaikan kinerja ekspor (mtm) Oktober tersebut didorong dari peningkatan ekspor nonmigas.

Khususnya seperti bahan bakar mineral (HS27) mengalami kenaikan 24,6 persen, logam mulia dan perusahaan (HS71) naik 43,10 persen, dan alas kaki (HS64) naik 39,55 persen.

Sementara itu, ekspor migas mengalami penurunan sebesar 2,38 persen. Penurunan tersebut didorong karena ekspor minyak mentah yang turun sebesar 11,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kemudian ekspor migas secara tahunan (year to year/yoy) justru malah terkontraksi dalam di angka 10,43 persen. Kontraksi tersebut didorong kareng ekspor nonmigas yang melanjutkan tren di awal tahun yang disebabkan harga komoditas unggulan di pasar global yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu.