Hot Borneo

Nihil Pasokan Selama 2 Pekan, Migor di Tabalong Mulai Langka!

apahabar.com, TANJUNG – Dua pekan sudah pedagang eceran di Tabalong tidak mendapat pasokan minyak goreng dari…

Dua minggu tidak mendapat pasokan dari distributor membuat minyak goreng di pasar Tanjung mulai langka, jika ada harganya pun lebih dari Rp 14 ribu per liter. Foto – apahabar.com/M. Al-Amin.

apahabar.com, TANJUNG – Dua pekan sudah pedagang eceran di Tabalong tidak mendapat pasokan minyak goreng dari distributor.

Kondisi tersebut berimbas terhadap ketersediaan minyak goreng di Bumi Saraba Kawa.

Berdasarkan pantauan apahabar.com di pasar Tanjung, Senin (7/3), tidak semua pedagang menjual minyak goreng. Kalaupun ada, jumlahnya hanya 5 hingga 10 liter.

Mereknya terbatas. Yakni Alif dan M&M. Sementara untuk merek lain nihil tersedia.

Hj. Isah, pedagang Blok C Pasar Tanjung, membenarkan jika belum mendapat pasokan minyak goreng dari distributor di Banjarmasin.

” Ya dua minggu ini pengampasan (distributor) tidak ada mengantar minyak goreng,” ucap Hj. Isah saat ditemui wartawan apahabar.com.

Adapun merek minyak goreng yang biasanya dipasok distributor dari Banjarmasin, yakni Sipp, Sania dan Sopia.

Untuk minyak goreng merek Sipp dibeli dengan harga Rp 12 ribu per liter dan dijual Rp 14 ribu.

Sedangkan merek Sania dan Sopia dibeli dengan harga Rp 13 ribu per liter, dan dijual Rp 14 ribu.

Lantaran tak ada pasokan dari distributor, Isah pun terpaksa membeli minyak goreng ke pedagang lain.

“Misalnya harga minyak goreng merek M&M, kami beli di pedagang luar Rp 17 ribu per liter. Lalu dijual kembali dengan harga Rp 18 ribu,” ungkapnya.

Ia berharap pasokan minyak goreng dari distributor bisa lancar kembali sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

“Kalau memang harga minyak goreng naik, ya tidak apa-apa, asalkan barangnya ada. Ini dengan harga Rp 14 ribu tapi stoknya tidak ada, sama saja menyusahkan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Tabalong, Husin Ansari tidak menampik adanya kelangkaan minyak goreng tersebut.

“Kami sudah melakukan monitoring ke distributor, sudah tiga minggu ini belum ada pengiriman dari Jawa, karena pasokan kita dikirim dari Jawa,” jelasnya.

Informasinya, beber dia, pada pekan ini akan tiba 1.200 karton ke kios-kios, termasuk untuk operasi pasar.

“Kami berharap toko atau kios itu menjual dengan sebenar-benarnya minyak goreng tersebut. Jangan sampai ada black market. Kami bersama satgas pangan akan memonitor kios-kios dan pasar yang menjual di luar harga eceran tertinggi dari pemerintah,” imbuhnya.

Menurutnya, beberapa merek sudah menyesuaikan dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah.

Meskipun masih ada pedagang online menjual di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Padahal, tambah dia, pedagang tersebut telah membuat Fakta Integritas yang mewajibkan menjual dengan harga tertinggi Rp 14 ribu per liter.

“Kami dengan satgas pangan selalu memonitor itu, jika nanti ditemukan penyimpangan akan diproses secara hukum,” pungkasnya.